Desa Sambongbangi terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 54 meter di atas permukaan laut.
lokasi Desa Sambongbangi adalah S 7°08′04 "(-7.13439 °) lintang selatan, E 111°10′05" (111.16806°) bujur timur.
Secara geologis, seluruh dataran terdiri dari endapan zat kapur yang terdapat pada ±50 m di bawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedang dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya oleh endapan alluvium. Di wilayah bagian utara baru terdapat pada kedalaman 10–25 m, makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal 8–15 m. Pada bagian tertentu juga terdapat lapisan permukaan tanah yang keras dengan kedalaman 40 m. Keadaan Desa Sambongbangi umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum berkisar 32,7 °C - 34,°C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8 °C -25,4 °C pada malam hari. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237,96 mm, selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar 267,4 mm terjadi pada tahun 2005, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2 m/detik - 2,5 m/detik.
Batas Wilayah
Desa Sambongbangi memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara
Desa Sengon Wetan
Timur
Desa Tunggulrejo
Selatan
Desa Kradenan
Barat
Desa Banjardowo
Dusun
Dusun Sambongbangi
Dusun Belung Kulon
Dusun Belung Wetan
Dusun Bangi Wetan
Pemerintahan
Pemerintahan Desa Sambongbangi dipimpin oleh seorang kepala desa. Pemilihan Kepala Desa berlangsung delapan tahun sekali. Berikutnya untuk setingkat dusun dipimpin oleh Kepala Dusun dengan sebutan kamituwa setingkat RW, selanjutnya setiap dusun dibagi menjadi beberapa RT.
Daftar Kepala Desa dari beberapa periode:
Karjono, Dusun Belung Kulon
Djarmin, Dusun Belung Kulon
Sukadi, Dusun Belung Kulon
Sumarjo, Dusun Sambongbangi
Yadi, bertempat tinggal di dusun Bangi Wetan, 1978 - 1985;
Sumitro, bertempat tinggal di dusun Bangi Wetan, 1985 - 1992;
Drs.Suwadi, bertempat tinggal di dusun Sambongbangi, 1992 - 1999;
Kusno, bertempat tinggal di dusun Belung Kulon, 1999 - 2005;
Suharto, bertempat tinggal di dusun Sambongbangi, 2007 - 2012
Suharto, bertempat tinggal di dusun Sambongbangi, 2012- sekarang
Pendidikan
Desa Sambongbangi merupakan salah satu desa yang peduli dengan pendidikan.
Sekolah
SDN 1 Desa Sambongbangi
SDN 2 Desa Sambongbangi
SDN 3 Desa Sambongbangi
SDN 4 Desa Sambongbangi
SDN 2 Desa Sambongbangi ini masih kuno dan tertinggal dengan sekolah-sekolahan lain di kecamatan kradenan,mengingat sarana dan prasarananya yang masih minim dan terbatas.
diharapkan semua member kususnya Alumni SDN 2 Desa Sambongbangi angakatan pertama hingga tahun 2010 yang masih bernapas untuk bisa menyumbangkan segala kemampuanya demi kemajuan SDN 2 Desa Sambongbangi.
SDN 2 Desa Sambongbangi memang kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah apalagi pemerintah pusat.
Perhubungan
Infrastruktur
Sampai tahun 2000 panjang jalan di desa sanbongbangi secara keseluruhan baru mencapai 4.9% dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20%.
desa sambongbangi berjarak sekitar 5 km dari Daerah Khusus Kecamatan Kradenan saat ini dapat dicapai melalui
jalan raya Kuwu-Sambongbangi
jalan raya Kradenan-sambongbangi
jalan raya Gabus-Sambongbangi
jalan raya Sengon Wetan-Sambongbangi yang sudah dibangun sebelumnya.
Angkutan Kota dan Bus Kota
Untuk transportasi di dalam desa, masyarakat Sambongbangi biasanya menggunakan angkutan desaatau yang lebih akrab disebut Angkutan Kota atau angkot menjadi alat transportasi di desa ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini adalah terminal Wirosari.
Kereta Api
Desa Sambongbangi juga mempunyai stasiun kereta api (Stasiun Kradenan) yang setiap harinya melayani rute dari dan ke Jakarta, ataupun Semarang, Surabaya dan Yogyakarta
Perekonomian
Desa Sambongbangi secara tradisional merupakan kawasan pertanianpada umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi Desa ini disamping terus berkembangnya sektor merantau.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk Desa ini terserap pada sektor:
Teknik Sipil& Merantau 28.16 %
Perdagangan 15.92 %
Pertanian 19.18 %
Sementara sisa 0.82 %,pada sektor lainnnya.
Olahraga
Masyarakat Desa Sambongbangi menyukai olahraga bola volli
Terutama dusun belungkulon yang melakukan kegiatan rutin bola voli setiap sore
Kesenian
Warga sambongbangi memiliki tradisi yang unik, setiap ada perayaan 17 agustus ( hari kemerdekaan ) warga melakukan arak-arakan/Karnaval menggunakan seni barong dengan diikuti berbagai peran wayang dll menggunakan topeng/penthul.arak-arakan menggunakan barong tidak hanya dilakukan pada saat perayaan hari kemerdekaan namun sering juga dipamerkan pada acara qitanan dan pernikahn.
Dunia seni tentunya tidak lepas dengan musik,ada beberapa musisi dan group band,dangdut,keroncong,gamelan dll. yang masih terjaga exsistensinya sampai sekarang,salah satunya adalah sebagai berikut:
Group Keroncong Pimpinan Bpk. Tari
Group Dangdut & Koplo BM (Bintang Muda) Pimpinan Bpk. Lani
Group Kerawitan/Campursari/Gamelan Pimpinan Bpk. Harsono/Bpk. Ana
Group Pop Keroncong Arum Manis Pimpinan Bpk. Harsono
meski desa sambongbangi adalah desa kecil namun jiwa akan seninya sangat luar biasa.
sambongbangi telah melahirkan beberapa musisi-musisi berbakat yang berpotensi,tetapi sayangnya belum ada pihak pemerintah daerah yang mendukung dari segi sarana dan prasarana. namun meski dengan alat musik seadanya tak membuat para musisi lelah atau patah semangat melebarkan sayapnya didunia musik.
tetap semangat tetap setia demi kebanggaan desa tercinta desa sambongbangi