Saihō-ji (西芳寺code: ja is deprecated ) adalah sebuah kuilBuddhis ZenRinzai terletak di Matsuo, Kawasan Nishikyō, Kyoto, Japan. Kuil tersebut, yang terkenal karena tamanlumutnya, biasanya disebut sebagai "Koke-dera" (苔寺code: ja is deprecated ), yang berarti "kuil lumut", sementara nama resminya adalah "Kōinzan Saihō-ji" (洪隠山西芳寺code: ja is deprecated ). Kuil ini, dibangun terutama untuk memuja Amitabha, pertama didirikan oleh Gyōki dan kemudian dipugar oleh Musō Soseki. Pada 1994, Saihō-ji didaftarkan sebagai sebuah Situs Warisan DuniaUNESCO, sebagai bagian dari "Monumen Bersejarah Kyoto Kuno".[1][2] Lebih dari 120 jenis lumut terdapat di taman bertingkat dua, menyerupai karpet hijau yang indah dengan banyak nuansa halus.[3]
Sejarah
Menurut legenda kuil, Saihō-ji dibangun semasa Zaman Nara oleh Gyōki, di lokasi salah satu bekas perasingan Pangeran Shōtoku.[2] Kuil ini pertama kali dioperasikan sebagai kuil Hossō yang didedikasikan untuk Amitabha, dan dikenal sebagai "Saihō-ji" (西方寺code: ja is deprecated ), sebuah homofon dari nama saat ini. Nama ini dipilih karena Amitabha merupakan Buddha utama dalam Surga Barat, yang dikenal dalam bahasa Jepang sebagai "Saihō Jōdo" (西方浄土code: ja is deprecated ). Legenda menyatakan bahwa biksu Jepang yang terkenal seperti Kūkai dan Hōnen kemudian bertugas sebagai kepala pendeta kuil ini.[1] Meskipun kebenaran legenda ini patut dipertanyakan, diyakini bahwa pendahulu seperti itu untuk kuil saat ini sebenarnya ada.
Seiring waktu, kuil tersebut hancur berantakan, dan pada tahun 1339, kepala pendeta di [kuil Matsunoo] di dekatnya, Fujiwara Chikahide, memanggil tukang kebun Jepang yang terkenal Musō Soseki untuk membantunya menghidupkan kembali Saihō-ji sebagai sebuah kuil Zen.[1] Pada saat ini, Musō memutuskan untuk mengubah nama kuil, untuk mencerminkan orientasi Zen barunya. Nama kuil menjadi "Saihō-ji" (西芳寺code: ja is deprecated ), nama ini dipilih tidak hanya karena ia merupakan homofon dari nama aslinya, tetapi juga karena kanji tersebut digunakan dalam frasa yang berhubungan dengan Bodhidharma: "Bodhidharma datang dari Barat" (祖師西来code: ja is deprecated , soshi seirai) dan "Ajaran Bodhidharma akan menyebar dan menghasilkan buah seperti bunga berkelopak lima" (五葉聯芳code: ja is deprecated , goyō renpō) Saihō-ji hancur oleh api semasa Perang Ōnin,[2] dan dua kali diporak-porandakan oleh banjir semasa Zaman Edo, tetapi sejak saat itu telah dibangun kembali.
Ironisnya, lumut yang karenanya kuil tersebut dikenal bukanlah bagian dari desain asli Musō. Menurut sejarawan Prancis, François Berthier, "pulau" taman itu "diberi karpet dengan pasir putih" pada abad ke-14. Lumut itu muncul lama kemudian, dengan kemauannya sendiri selama Zaman Meiji (1860-1912), ketika biara tersebut kekurangan dana yang cukup untuk perawatan.[4]
Referensi
Sebagian besar isi artikel ini berasal dari artikel berbahasa Jepang yang ekuivalen, yang diakses pada tanggal 1 Juli 2006.
^ abc"Saihōji". Encyclopedia of Japan. Tokyo: Shogakukan. 2012. OCLC56431036. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-25. Diakses tanggal 2012-06-02.
^ abc"西芳寺". Nihon Daihyakka Zensho (Nipponika) (dalam bahasa Japanese). Tokyo: Shogakukan. 2012. OCLC153301537. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-25. Diakses tanggal 2012-06-02.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) .