Saafroedin Bahar juga pernah beraktivitas sebagai Komisioner Komnas HAM Bidang Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat, serta menjadi Dosen Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.[6] Selain itu dia juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan Minangkabau.[7]
Pendidikan
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1959)
Aktif dalam penyusunan Kompilasi Hukum Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)
Karya
Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Bpupki), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Ppki), 28 Mei 1945 22 Agustus 1945
Konteks Kenegaraan Hak Asasi Manusia (Miriam Budiardjo, Introduction)
Masih Ada Harapan: Posisi Sebuah Etnis Minoritas dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara (bersama Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Azyumardi Azra (Introduction))
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara: Tahap Lanjutan
Hak Asasi Manusia: Analisis Komnas HAM dan Jajaran Hankam/ABRI
Membangun Indonesia: Negara Kebangsaan dan Masyarakat Hukum Adat (Daniel Sparringa, Introduction)
Perjuangan Menuju Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Agama-Agama Manusia (terjemahan karya Huston Smith)
Mencari Titik Temu Agama-Agama (terjemahan karya Frithjof Schuon, Huston Smith (Foreword))
Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1970 (terjemahan karya B.J. Boland) [2]
Saafroedin Bahar menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta pada tanggal 6 Juli 2018. Jenazah ia disemayamkan di rumah duka Komplek Sekneg E 20, Cidodol, Jakarta Selatan.[8] Dimakamkan di TMP Kalibata 7 Juli 2018 dengan Upacara Militer [9]