SMP Negeri 2 Samarinda
SejarahDengan digerakkan oleh beberapa tokoh pendidikan, telah berhasil didirikan SMA swasta pada tahun 1953. Kemudian, oleh pemerintah Daerah Istimewa Kutai (DIK) dengan nama SMP DIK. Setelah itu oleh beberapa pelajar SMA Negeri tahun 1955 dibuka pula SMP Kartanegara. Semuanya dengan menggunakan Gedung SMA Negeri pada sore hari. Pembukaan sekolah-sekolah baru ini sesuai dengan tuntunan keadaan, karena di Samarinda hanya terdapat 1 buah SMP Negeri yaitu SMP Negeri 1 yang sekarang ini. Demikian pula di Balikpapan. Sehingga tidak mengherankan dibeberapa kota, kalaupun ada SMP-nya tetapi masih berstatus Swasta. Demikianlah SMP DIK dan SMP Kartanegara terus berjalan. Dengan meningkatnya pemasukan murid baru untuk SMA, maka ruangan yang dipinjam kian lama kian menciut dan kedua SMP tersebut mulai bersiap untuk berpindah tempat. Dengan bermodalkan murid SMP Swasta dan gedung itu, Pemerintah Daerah pada 3 Maret 1960 mengirimkan surat kawat No. Nof-2/KDH. 1445, dilanjutkan pada tanggal 26 November 1960 dengan surat kawat No. Nof-2/KDH. 1705 kepada Pemerintah Pusat, yang berisikan antara lain: Bahwa sebelum tahun ajaran 1960 / 1961 hendaknya di Samarinda sudah dinegerikan 1 buah SMP baru. Usulan tersebut diterima yang dinyatakan oleh Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dengan SK tertanggal 25 Februari 1961 No: 111/S.K/B.III, tentang Penegerian SMP baru tersebut dengan nama SMP Negeri II Samarinda, yang diberlakukan sejak tanggal 1 Agustus 1960. Untuk merealisir SK tersebut, terutama untuk muridnya diambil dari murid-murid SMP DIK, terutama mereka yang sudah berada di kelas II dan kelas III. Sebagai Kepala Sekolah yang pertama telah ditunjuk A. Gais AM, bekas Kepala SGB yang ditutup dan disatukan dengan SGB Tenggarong. Dengan perelatan yang seadanya yang berasal dari inventaris SGB Samarinda, mulailah SMP Negeri II ikut melaksanakan misinya dalam turut memajukan pendidikan di daerah ini. Pada tahun 1960 / 1961 dengan murid yang ada, termasuk penerimaan siswa baru dibuka 8 kelas. Tahun-tahun selanjutnya jumlah kelas terus meningkat. Karena ruang tidak mencukupi, oleh Kepala Sekolah dibangunlah ruangan kelas darurat sebanyak 2 lokal, yang dimanfaatkan sekitar 2 tahun. Dibawah pimpinan A. Gais AM, sesuai dengan masanya yang serba kekurangan maka harus berusaha sendiri memenuhi kebutuhan pendidikan dengan meminta bantuan pada berbagai pihak. Keadaan ini terus berlanjut hingga habisnya tugas Kepala Sekolah ( 1 Agustus 1960 – 31 Januari 1968 ). Di bawah Pemerintahan Orde Baru, berbagai kegiatan pembangunan sangat diperhatikan, termasuk pula bidang Pendidikan, yang perwujudannya berupa kegiatan pembangunan proyek-proyek lewat Repelita I, dilancarkan mulai 1 April 1969. Sejak saat itu pergantian pimpinan sekolah dapat diurutkan sebagai berikut: Tahun 1960 - 1968 dipimpin oleh Bapak A. Gais AM. Tahun 1968 - 1977 dipimpin oleh Bapak Husinsyah, B.A. Tahun 1977 – 1985 dipimpin oleh Ibu Sri Retnoningsih Tahun 1989 - 1991 dipimpin oleh Bapak Drs. Hari Murti WS. Tahun 1991 - 1996 dipimpin oleh Bapak Drs. Ihsan Tahun 1996 - 1998 dipimpin Bapak Drs. Suwandi Tahun 1998 - 2003 dipimpin oleh Bapak Drs. Nyoto Saputro, MM. Tahun 2003 - Desember 2012 dipimpin oleh Bapak Ajrin, S.Pd.MM. Tahun 2012 - Maret 2018 dipimpin oleh Bapak Dr. H. Mulyadi, S.Pd., M.Pd. Tahun 2018 - Agustus 2019 dipimpin oleh Bapak Fajar Siaga, M. Pd. Tahun Agustus 2019 - 2021 dipimpin oleh Bapak Sugik, M. Pd. Tahun 2021 Sampai Sekarang Dipimpin Oleh Bapak Misradianto M. Pd. Kegiatan belajar mengajarSebagai sekolah eks RSBI, SMP Negeri 2 Samarinda menerapkan Kurikulum Merdeka Untuk Kelas 7 dan 8, dan Kurikulum 2013 untuk kelas 9. Pada tahun ajaran 2023/2024, Sekolah ini menerapkan 5 hari belajar (sekolah sehari Penuh/ Full day School). Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 WITA sampai dengan 15.00. Dalam membentuk karakter yang unggul Peserta didik setiap hari selama 25 Menit berkewajiban membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya yang dilanjutkan dengan membaca buku yang disuka. Di samping itu, Peserta didik khususnya yang beragama Islam wajib untuk mengikuti shalat Dhuhur. Kegiatan pembelajaran dan ulangan berbasis TIK. Acara sekolah
FasilitasBerbagai fasilitas dimiliki SMPN 2 Samarinda untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
ReferensiLihat pula
|