Tahun 1935, Qantas mulai menerbangkan penumpang ke Singapura menggunakan sebuah De Havilland 86 untuk menghubungkan dengan Imperial Airways menuju London. Rute Kangguru pertama diterbangkan oleh Qantas tanggal 1 Desember 1947. Sebuah Lockheed Constellation membawa 29 penumpang dan 11 awak dari Sydney ke London, dengan perhentian di Darwin, Singapura, Calcutta (Kolkata), Karachi, Kairo dan Tripoli (penumpang menginap di Singapura dan Kairo). Tarif pulangnya £585, sama dengan gaji rata-rata selama 130 minggu.[5] Qantas mengubah rute secara bermacam termasuk perhentian antarjalur lainnya, termasuk Frankfurt, Zürich, Athena, Roma, Beirut, Tehran, Mumbai dan Colombo.
Sejak 1958, Qantas memiliki penerbangan keliling dunia dengan pesawat terbang ke timur atau barat, mencakup Rute Kangguru dan "Rute Salib Selatan" (rute ke/dari London melalui Amerika Serikat dan Pasifik. Tahun 1966, Qantas memulai rute ketiga dari London melalui Pasifik, Meksiko dan Karibia, disebut "Rute Fiesta". Rute Salib Selatan dan Fiesta sudah lama dihentikan oleh Qantas[butuh rujukan], tapi maskapai lain masih menawarkan penerbangan dari Australia ke London melalui Belahan Bumi Barat.
Sejak 1959, Qantas memperkenalkan Boeing 707 ke dalam Rute Kangguru, dan pada 1971 menggunakan Boeing 747.[butuh rujukan] Pesawat-pesawat tersebut dapat memotong waktu tempuh dari Eropa ke Australia, juga sejumlah perhentian (sejak 1970-an, penerbangan akan beroperasi melalui Singapura dan Bahrain). Tarif semakin murah, membuka perjalanan udara bagi banyak orang, dengan Qantas yang meningkatkan kompetisi Rute Kangguru dengan maskapai lain. tahun 1989, Qantas mencetak rekor jarak dunia untuk jet komersial ketika maskapai ini menerbangkan Boeing 747-400 tanpa henti dari London ke Sydney, memakan 20 jam.[6]
Sejak 16 Januari 2009, Qantas mengoperasikan sejumlah penerbangan menggunakan pesawat Airbus A380.[7]
Operasi
Selain pertukaran kode, penerbangan Qantas dari London terdiri daru dua penerbangan harian dari Sydney (satu melalui Singapura, satu melalui Bangkok), dan dua penerbangan harian dari Melbourne (satu melalui Singapura, satu melalui Hong Kong). Penumpang dari Perth, Adelaide, Brisbane, Darwin, dan Cairns terbang ke satu dari tiga titik transit di Asia dan pindah ke pesawat Qantas untuk melanjutkan penerbangan ke Eropa.
Dikatakan bahwa Qantas masih terus membeli pesawat, seperti Boeing 777-200LR atau Airbus A340-500, yang mampu menerbangkan rute Sydney-London tanpa henti.[8] Virgin telah memesan pesawat Boeing 787 dengan tujuan terbang langsung dari London ke Perth.[9]
^James Wallace (November 10, 2005). "Long-range 777 would let Qantas add nonstop London-Sydney route". Seattle Post Intelligencer. Diakses tanggal 2007-02-05. Qantas Chief Executive Geoff Dixon said a plane that could fly nonstop between London and Sydney, round trip, was a long time dream. "Any aircraft that can give us competitive operating costs and can bypass the Asia hubs would be of great attraction to us," he said." One day, that's what Qantas needs -- a hub buster."[pranala nonaktif permanen]