Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Dalam grup, bahasa dengan penutur terbanyak adalah Uab Meto di Timor Barat, Indonesia dan Tetun di Timor Leste, masing-masing setengah juta penutur, tetapi di samping itu Tetun merupakan bahasa resmi dan lingua franca di antara warga Timor Leste non-Tetun.
Van Engelenhoven (2009) menyetujui klasifikasi oleh Hull, tetapi lebih jauh memasukkan Makuva dan bahasa-bahasa Luangik-Kisarik (Kisar, Romang, Luang, Wetan, Leti) dalam cabang Timur dari Timorik A.[1]
Taber (1993)
Dalam sebuah klasifikasi leksikostatistik bahasa-bahasa di Maluku Barat Daya, Taber (1993:396) memposisikan cabang "Maluku Barat Daya" dalam rumpun bahasa Timorik, yang mencakup semua bahasa di area tersebut, kecuali untuk Damar Barat dan rumpun bahasa Babar.
Subgrup terakhir mencakup semua bahasa lainnya yang dikelompokkan oleh Hull sebagai Timorik, beserta semua bahasa di Maluku Barat Daya (termasuk rumpun bahasa Babar). Dalam "Timor-Wetar-Babar", Edwards mengusulkan cabang Rote-Meto, dengan bahasa-bahasa yang dituturkan di Pulau Rote dan di Timor Barat.
Hull, Geoffrey. 1998. "The basic lexical affinities of Timor's Austronesian languages: a preliminary investigation." Studies in Languages and Cultures of East Timor 1:97–202.