Rumah Tradisional Merto PrawiroRumah Tradisional Merto Prawiro merupakan rumah milik Almarhum Merto Prawiro yang terletak di Paliyan Tengah, Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul. Nama Merto Prawiro juga dikenal dengan nama Sayok. Rumah tradisional ini secara turun temurun milik keluarga Mertopwawiro atau Saidi. Merto Prawiro menikah dengan Satem dan memiliki 3 anak bernama Mangun Sayok, Sagiyem, dan Saniyem. Rumah ini kemudian diwariskan kepada Satem. Keadaan RumahRumah Merto Sayok menghadap ke selatan yang bangunan utamanya berupa 3 buah rumah berdinding tembok dengan atap limasan. Bangunan utama tersebut dikenal dengan omah ngarep (rumah depan), omah tengah (rumah tengah), dan omah mburi (rumah belakang). Di depan rumah utama terdapat bangunan kuncung yang beratap limasan sebagai teras. Sebelah timur bangunan utamanya terdapat bangunan berdinding kayu atau disebut gebyok bertipe kampung sebagai dapur yang tiang penyangganya terbuat dari kayu berjumlah 24 buah. Rumah Tradisional Merto Sayok telah mendapatkan penetapan sebagai Situs Cagar Budaya melalui SK Nomor 437/KPTS/2018. Kejadian PentingTahun 1948, Rumah Merto Sayok menjadi salah satu tempat peristirahatan Jenderal Sudirman beserta pasukannya pada saat melakukan perjalanan untuk Perang Gerilya dari Yogyakarta menuju Kediri. Rumah Merto Sayok menjadi tempat penyusunan strategi perang Gerilya. Kejadian yang bersejarah dan singkat ini diabadikan dengan adanya acara napak tilas perjalanan gerilya Jenderal Sudirman oleh prajurit Akademi Militer TNI dan SMA Taruna Nusantara.[1] Rujukan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Rumah Tradisional Merto Prawiro. |