Resi paruh-gergaji
Resi paruh-gergaji ( Ramphodon naevius ) adalah burung kolibri dalam famili Trochilidae . Burung ini merupakan binatang endemik di Brasil .[2] KeteranganResi paruh-gergaji berukuran mencapai 14 hingga 16 cm (5,5 hingga 6,3 in) panjangnya dan beratnya 53 hingga 9 g (1,9 hingga 0,32 oz) . Ia adalah salah satu dari tiga pertapa terberat dan yang jantan lebih berat daripada yang betina. Kedua jenis kelamin memiliki gerigi seperti gergaji pada rahang bawah dan paruh jantan juga memiliki ujung yang bengkok. ( Kolibri paruh-gigi yang tidak berhubungan ( Androdon aequatorialis ) adalah satu-satunya burung kolibri lain yang memiliki paruh bergerigi. ) Kedua jenis kelamin memiliki tubuh bagian atas bersisik coklat dan tubuh bagian bawah bergaris-garis gelap dan pucat. Mereka memiliki tenggorokan berwarna hartal kemerahan, bercak gelap pada mata, dan alis berwarna putih. Sisi atas ekornya berwarna hitam keunguan sementara sisi bawahnya semakin berwarna krem di ujung bulu luarnya.[3] Sebaran dan habitatResi paruh-gergaji ditemukan di wilayah sempit di tenggara Brasil dari negara bagian Minas Gerais dan Espírito Santo ke selatan hingga timur Santa Catarina dan paling utara Rio Grande do Sul . Ia mendiami bagian bawah Hutan Atlantik pesisir yang lembab hingga ketinggian 500 m (1.600 ft) .[3] PerilakuPergerakanResi paruh-gergaji diperkirakan tidak banyak bergerak, namun ada spekulasi bahwa ia melakukan beberapa gerakan jarak pendek.[3] MakananResi paruh-gergaji memakan serbuk sari dari berbagai tanaman berbunga asli dan tanaman pendatang; sebagian besar memiliki ciri bunga berbentuk tabung. Biasanya memakan waktu sekitar 6 m (20 ft) dari tanah namun pernah tercatat setinggi 15 m (49 ft) . Selain memakan nektar, ia juga memakan artropoda kecil yang diambil dari tumbuhan.[3] PembiakanMusim kawin burung ini belum diketahui secara pasti, tetapi tampaknya berlangsung antara bulan Juli hingga September. Ia membangun sarangnya yang berbentuk cangkir kerucut dari bahan tanaman dan jaring laba-laba di bawah ujung daun yang panjang dan terkulai. Satu sarang biasanya terdiri dari dua butir telur.[3] Referensi
|