Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia, juga dikenal sebagai Federasi Transkaukasia, atau RSFS Transkaukasia atau lebih singkatnya RSFST, adalah sebuah republik konstituen dari Uni Soviet yang terdapat dari tahun 1922 sampai 1936. Sekarang, wilayahnya menjadi bagian dari Armenia, Azerbaijan, dan Georgia. Karena wilayahnya yang terpisah dari Rusia oleh Pegunungan Kaukasus, mereka sebelumnya disebut sebagai Republik-Republik Transkaukasia.
Sejarah
Akar dari pembagian wilayah Transkaukasia dapat diusur dari runtuhnya Kekaisaran Rusia pada tahun 1918, berikut terjadinya Revolusi Oktober, ketika provinsi-provinsinya yang terdapat di Kaukasus memerdekakan dirinya dan membentuk negara federasi mereka sendiri, yang disebut Republik Demokratik Federatif Transkaukasia. Akibat dari persaingan-persaingan etnik yang terjadi dan konfrontasi Perang Dunia I dengan Kesultanan Utsmaniyah, Republik Demokratik Federatif Transkaukasia akhirnya pun bubar hanya dua bulan kemudian, pada April 1918.
Tiga negara penerusnya, yaitu Republik Armenia Pertama, Republik Demokratik Azerbaijan, dan Republik Demokratik Georgia, bertahan sampai akhir dari perang saudara Rusia yang berlangsung di sisi lain Pegunungan Kaukasus, ketika mereka diinvasi oleh Tentara Merah dan disovietisasi. Setelah Vladimir Lenin memberikan usulannya, ketika negara ini yang sekarang merupakan Republik-Republik Soviet, RSS Armenia, Azerbaijan, dan Georgia, digabungkan menjadi Uni Federasi Republik-Republik Sosialis Soviet Transkaukasia pada 12 Maret 1922. Pada tahun yang sama, pada 13 Desember, Kongres Soviet Transkaukasia Pertama mengubah federasi negara-negara ini menjadi negara federasi, dan menamainya ulang menjadi Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia, walaupun otonomi republik-republik konstituen ini tidak diubah. Kongresnya juga mengadopsi konstitusi, mengangkat Komite Eksekutif Pusat (lembaga legislatif tertinggi), dan Dewan Komisar Rakyat (pemerintah). Mamia Orakhelashvili, seorang pemimpin Bolshevik Georgia, menjadi ketua Dewan Komisar Rakyat RSFS Transkaukasia yang pertama. Tbilisi merupakan ibu kota republik ini.
Negara ini menjadi anggota pendiri Uni Soviet pada 30 Desember, bersama dengan RSFS Rusia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia. Pada tahun 1936, RSFS Transkaukasia bubar dan kembali lagi menjadi RSS Georgia, Armenia, dan Azerbaijan.
Republik-Republik Otonomi dalam RSFS Transkaukasia
Setelah Invasi Tentara Merah ke Georgia, Abkhazia, yang merupakan sebuah provinsi otonomi di dalam Republik Demokratik Georgia, dideklarasikan menjadi sebuah Republik Soviet, RSS Abkhazia pada Maret 1921 oleh Komite Revolusionaris Abkhazia. Akan tetapi, hubungannya dengan Georgia dan Rusia tidak dibentuk secara formal. Pada 16 Dsember 1921, Abkhazia menandatangani sebuah perjanjian aliansi dengan RSS Georgia, yang merupakan sebuah perjanjian republik (bahasa Rusia: договорная республика) dan mendirikan serikat militer, politik, dan ekonomi antara kedua republik Soviet ini, menghubungkan RSS Abkhazia dengan RSS Georgia. Kemudian, melalui Georgia, Abkhazia bergabung dengan RSFS Transkaukasia dan diperlakukan sederajat dengan republik-republik lain yang terdapat di dalam federasi tersebut. Pada 19 Februari 1931, status kerepublikan Abkhazia diturunkan, atas perintah Joseph Stalin, menjadi Republik Otonomi Sosialis Soviet di bawah RSS Georgia.
Republik Otonomi Sosialis Soviet Adjar dibentuk pada 16 Juli 1921 di dalam RSS Georgia, sebagai konsekuensi dari Traktat Kars. Traktat tersebut mendandai berakhirnya Perang Kaukasus di Perang Dunia I, dengan syarat pembagian daerah Oblast Batum di Kegubernuran Kutaisi di dalam Kekaisaran Rusia antara Georgia dan Turki. Menurut persetujuannya, bagian utara yang mempunyai penduduk Muslim Georgia yang cukup banyak akan menjadi bagian dari Soviet Georgia, tetapi diberikan atonomi.
Sebuah republik otonomi baru dibentuk pada Juli 1920 di Nakhchivan, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Armenia, Turki, dan Iran, yang diklaim oleh Armenia dan Azerbaijan. Setelah wilayah tersebut diduduki oleh Tentara Merah, Republik Otonomi Sosialis Soviet Nakhchivan dideklarasikan, dan dengan "hubugan yang lebih dekat" kepada RSS Azerbaijan. Traktat Moskow dan Traktat Kars menyatakan bahwa republik otonomi tersebut merupakan bagian dari Soviet Azerbaijan.
Sebelum 1923, Georgia, Armenia, dan Azerbaijan masing-masing menerbitkan prangko sendiri. Federasi ini mulai menerbitkan prangkonya sendiri pada 15 September 1923, dan menggantikan prangko-prangko terbitan masing-masing republik pada 1 Oktober. Terbitan pertama berisi sejumlah prangko Rusia dan Armenia yang diatasnya dicetak dengan sebuah bintang yang di dalamnya terdapat singkatan dari nama federasi ini. Akibat dari inflasi yang besar, RSFS Transkaukasia kemudian mengeluarkan desainnya sendiri, empat desain dengan pemandangan ladang minyak, dan empat desain dengan montase dari simbol-simbol Soviet yang dibawahnya terdapat pemandangan pegunungan dan mesin-mesin pengebor minyak, dengan harga mulai dari 40.000 sampai 500.000 rubel. Prangko seharga 40.000 rubel dan 75.000 rubel kemudian diganti menjadi seharga 700.000 rubel. Pada 24 Oktober, prangko-prangko ini kembali diterbitkan dengan harga mulai dari 1 sampai 18 kopek emas. Mulai tahun 1924, federasi ini menggunakan prangko Uni Soviet.
Kebanyakan prangko federasi ini tidak begitu jarang, dengan harga pada tahun 1998 sekitar 1-2 Dolar AS, walaupun desain prangko Armenia dengan cetakan diatasnya dapat berharga sampai dengan 200 Dolar AS. Seperti yang dapat diperkirakan dari masa penggunaan yang singkat, prangko-prangko yang sudah digunakan lebih tidak biasa dibandingkan yang belum digunakan dan yang dengan pelindung lebih jarang kelihatan.