Republik Liège (bahasa Prancis: République liégeoise) adalah negara berusia pendek yang berpusat di kota Liège. Republik ini didirikan pada Agustus 1789 setelah meletusnya Revolusi Liège yang menjatuhkan Keuskupan-Pangeran Liège. Negara ini berdiri bersamaan dengan negara revolusioner berusia pendek lainnya, Belgia Serikat, yang didirikan setelah Revolusi Brabant tahun 1789. Akan tetapi, pada tahun 1791 tentara Republik Liège telah dikalahkan oleh tentara Prusia dan Austria, dan Keuskupan-Pangeran Liège didirikan kembali.
Pada 18 Agustus 1789, Jean-Nicolas Bassenge dan demokrat lainnya tiba di Balai Kota Liège. Mereka meminta pemecatan pejabat yang ada untuk digantikan oleh dua burgomaster yang populer: Jacques-Joseph Fabry dan Jean-Remy de Chestret. Benteng Santo Walbureg jatuh ke tangan pemberontak. Uskup-Pangeran César-Constantin-François de Hoensbroeck dibawa dari istana musim panasnya di Seraing untuk mengesahkan pengangkatan pejabat baru dan menghapuskan Règlement de 1684 yang tidak populer. Beberapa hari kemudian, Uskup-Pangeran melarikan diri ke kota Trier. Kekaisaran Romawi Suci mengutuk Revolusi Liège dan meminta pengembalian Ancien régime di Keuskupan-Pangeran Liège.
Setelah keberhasilan revolusi ini, Republik Liège didirikan, dua tahun sebelum Republik Prancis Pertama.
Kebijakan
Salah satu tindakan pertama republik ini adalah pengenalan "Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Warga Franchimont" pada 16 September 1789. Dokumen ini sangat dipengaruhi oleh Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Rakyat Prancis yang diperkenalkan pada Agustus 1789, tetapi terdapat beberapa perbedaan:
Pasal 3: Kedaulatan ada di tangan rakyat [dan bukan bangsa]
Pasal 10: Setiap rakyat memiliki kebebasan berpikir dan berpendapat [tanpa batasan]
Pasal 17 deklarasi Prancis mengenai properti tidak ada dalam deklarasi Liège karena hak properti sudah ada semenjak tahun 1196.