Judul asli karya ini adalah kata dalam bahasa Yunani πολιτεία (lihat: politeia). "The Republic" (bahasa Indonesia: "Republik"), terjemahan tradisional dalam bahasa Inggris, sebetulnya salah kaprah, yang diambil dari bahasa Latin Cicero (lihat pula De re publica).
Judulnya dalam bahasa Yunani Politeia berasal dari kata "polis", yang lebih kurang dapat diterjemahkan dengan kata "kota", atau lebih tepatnya "negara-kota". Untuk mencerminkan makna ini, banyak bahasa menerjemahkan Politeia sebagai Negara (bahasa Inggris: The State), termasuk bahasa Belanda (De staat) dan bahasa Jerman (Der Staat). Konsep politeia dalam bahas Yunani kuno dianggap sebagai suatu cara hidup. Jadi, pada kenyataannya terjemahan yang lebih tepat mestinya adalah 'bagaimana cara kita hidup sebagai masyarakat' (untuk pemahaman yang lebih baik lihat Politik karya Aristoteles).
Di dalam karya ini, Plato tampaknya menggunakan kata "politeia" secara lebih spesifik dalam pengertian bentuk pemerintahan, setidak-tidaknya menurut Liddell dan Scott dalam kamus mereka Greek-English Lexicon.[1] Makna "politeia" ini biasanya tidak digunakan untuk meruuk kepada judul karya ini.
Kadang-kadang Masalah-masalah Polis diajukan sebagai terjemahan harfiah judulnya.
Ada tiga orang tokoh yang tidak ikut berbicara: Lysias dan Euthydemus, anak-anak lelaki Cephalus, dan Niceratus.
Dialog ini berlangsung di rumah Cephalus di Piraeus, sebuah kota pelabuhan di luar tembok-tembok kota Athena kuno. Kota ini adalah pintu keluar-masuk perdagangan ke dalam kota. Socrates tampaknya tidak biasa pergi keluar kota Athena. Seluruh dialog ini disampaikan oleh Socrates sehari setelah dialog itu sesungguhnya berlangsung, kepada Timaeus, Hermocrates, dan Critias, antara lain.[3]
Tema
Referensi kepada Republik biasanya dibuat menurut nomor buku, halaman Stephanus, dan (yang lebih jarang) menurut nomor buku dan nomor halaman.
Struktur
Berikut ini adalah tiga tafsiran, atau ringkasan, dari dialog ini. Mereka tak boleh dianggap sebagai represntasi yang tuntas, melainkan mewakili pandangan yang dapat diterima tentang karya ini dalam bahasa Inggris kontemporer.
Buku I-V: Bagian Utopia, menggambarkan komunitas yang ideal, dimulai dari upaya untuk mendefinisikan keadilan;
Buku VI-VII: karena para filsuf dianggap sebagai penguasa atau pemimpin ideal dari komunitas tersebut, bagian teks ini berkonsentrasi pada definisi tentang apa atau siapakah seorang filsuf itu;
Buku VIII-X: membahas sejumlah bentuk pemerintahan yang praktis, pro dan kontranya.
I.2—I.5. 328b—331d. Cephalus. Keadilan menurut Generasi Lama
I.6—1.9. 331e—336a. Polemarchus. Keadilan menurut Generasi Menengah
I.10—1.24. 336b—354c. Thrasymachus. Keadilan kaum Sofis
Pengantar
II.1—II.10. 357a—369b. Pertanyaan: Apakah Keadilan Lebih Baik daripada Ketidakadilan?
Bagian I: Terbentuknya dan Tata-Tertib Polis
II.11—II.16. 369b—376e. Asal usul Polis
II.1—III.18. 376e—412b. Pendidikan para Wali
III.19—IV.5. 412b—427c. Konstitusi Polis
IV.6—IV.I9. 427c—445e. Keadilan di dalam Polis
Bagian II: Perwujudan Ide
V.1—V.16. 449a—471c. Satuan Somatik Polis dan Orang-orang Hellenes [Yunani]
V.17—VI.14. 471c—502c. Aturan para Filsuf
VI.19—VII.5. 502c—521c. Gagasan tentang Agathon
VII.6—VII.18. 521c—541b. Pendidikan para Filsuf
Bagian III: Kemerosotan Polis
VIII.1—VIII.5. 543a—550c. Timokrasi
VIII.6—VIII.9. 550c—555b. Oligarki
VIII.10—VIII.13. 555b—562a. Demokrasi
VIII.I4—IX-3. 562a—576b. Tirani
Kesimpulan
IX.4—IX.13. 576b—592b Jawaban: Keadilan Lebih Baik daripada Ketidakadilan
Epilog
X.1—X.8. 595a—608b. Penolakan terhadap Seni Mimetik
X.9—X.11. 608c—612a. Keabadian Jiwa
X.12. 612a—613e. Ganjaran Keadilan dalam Hidup
X.13—X.16. 613e—631d. Penghakiman atas Yang Telah Meninggal
Persamaaan dalam literatur
Aristofanes
Sekitar waktu yang sama ketika Republik disusun, dramatisAristofanes memproduksi drama Perempuan-perempuan Parlemen. Negara yang dibentuk oleh kaum perempuan dalam drama ini banyak kesamaannya dengan pemerintahan ideal yang digambarkan oleh Plato. Tidak jelas mana yang diterbitkan pertama; kemungkinan sekali Aristofanes pernah mendengar bentuk awal Republik sebelum diselesaikan dan digunakan sebagai dasar untuk Perempuan-perempuan Parlemen.
Bentuk pemerintahan yang digambarkan dalam Republik telah diadaptasi dalam sejumlah novel dan cerita distopia modern. Pemisahan orang berdasarkan kelas profesional, penetapan profesi dan tujuan oleh negara, ketiadaan satuan keluarga tradisional, yang digantikan oleh pembiakan yang diorganisir oleh negara, dimuat oleh para pengarang yang menggambarkan pemerintahan distopia yang totaliter. Pemerintah yang mirip dengan Republik Plato terdapat dalam buku Brave New World karya Aldous Huxley dan The Giver karya Lois Lowry.
DistopiaOrwellian yang digambarkand alam novel 1984 mempunyai banyak kesamaan dengan gambaran Plato tentang alegori tentang Gua sementara Winston Smith berjuang untuk membebaskan dirinya daripadanya.
^Profesi Cephalus tidak disebutkan dalam Republik, tetapi pabrik perisainya, di mana dipekerjakan sekitar 120 orang budak, dibahas dalam pidato Menentang Eratosthenes oleh anak lelakinya Lysias.
^Lihat pengantar Benjamin Jowett untuk terjemahannya atas Republik karya Plato.
Bloom, Allan, The Republic of Plato terjemahan, dengan catatan dan esai penafsiran. Edisi ke-2, Basic Books: New York, 1991.
Bruell, Christopher, “On Plato’s Political Philosophy.” Review of Politics 56 (1994) 261-82.
Russell, Bertrand, History of Western Philosophy. Simon & Schuster: New York, 1946. - Lihat: dua bab dalam Republic oleh Plato, ditambah dengan bab pengantar tentang asal usul konsep-konsep Plato: Buku I, Bagian 2, Bab 13-15.
Sallis, John, Being and Logos: Reading the Platonic Dialogues, edisi ke-3, Indiana University Press: Bloomington, 1996, ps. 5.
Strauss, Leo, 'Plato' History of Political Philosophy edisi ke-3, University Of Chicago Press: Chicago, hlm. 34-68 1987.
Strauss, Leo, The City and Man. Chicago: University of Chicago Press, 1964.
Voegelin, Eric, Plato and Aristotle, Louisiana University Press, Baton Rouge, 1956.
Pranala luar
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: