Rentang pendengaran lebih sering merujuk pada rentang frekuensigelombang yang dapat didengar oleh manusia atau hewan lain, meskipun dapat juga merujuk pada rentang tingkatan tekanan bunyi. Rentang pendengaran manusia biasanya antara 20 hingga 20.000 Hz, meskipun rentang tersebut sebenarnya relatif karena cukup banyak variasi rentang pada tiap individunya, khususnya dalam kasus frekuensi tinggi, yaitu ketika manusia secara bertahap kehilangan kepekaan terhadap gelombang bunyi berfrekuensi lebih tinggi seiring bertambahnya usia. Tiap individu juga memiliki kepekaan yang bervariasi terhadap frekuensi-frekuensi tertentu. Tes rutin untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran biasanya menggunakan audiogram, yaitu alat yang menampilkan perbedaan relatif antara ambang batas pendengaran individu dengan rentang pendengaran normal.
Beberapa spesies hewan mampu mendengar gelombang akustik yang frekuensinya jauh melampaui rentang pendengaran manusia. Beberapa lumba-lumba dan kelelawar, misalnya, dapat mendengar gelombang berfrekuensi lebih dari 100 kHz. Gajah dapat mendengar bunyi pada rentang 14–16 Hz, sementara beberapa paus dapat mendengar bunyi infrasonik serendah 7 Hz.
D'Ambrose, Christoper; Choudhary, Rizwan (2003). Elert, Glenn, ed. "Frequency range of human hearing". The Physics Factbook. Diakses tanggal 2022-01-22.
Hoelzel, A. Rus, ed. (2002). Marine Mammal Biology: An Evolutionary Approach. Oxford: Blackwell Science. ISBN9780632052325.
Ketten, D. R. (2000). "Cetacean Ears". Dalam Au, W. L.; Popper, Arthur N.; Fay, Richard R. Hearing by Whales and Dolphins. New York: Springer. hlm. 43–108. ISBN9780387949062.
Richardson, W. John (1998). Marine mammals and noise. London: Academic Press.