Masa depan hubungan antara Britania Raya dan Uni Eropa (lebih dikenal dengan nama rencana Chequers) adalah buku putih yang dikeluarkan oleh pemerintah Britania Raya terkait dengan Brexit. Rencana ini diumumkan pada 12 Juli 2018 oleh Perdana Menteri Theresa May. Isinya didasarkan pada kesepakatan kabinet dari tanggal 6 Juli.[1] Dokumen ini menjabarkan hubungan masa depan antara Britania Raya dan Uni Eropa yang ingin dicapai oleh pemerintahan Theresa May selama perundingan Brexit.[2][3]
Menteri Brexit David Davis dan Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengundurkan diri dari kabinet May karena mereka menentang rencana ini. Rencana ini juga ditolak oleh Uni Eropa pada September 2018.
Pada Juli 2018, pengganti David Davis, Dominic Raab menyebutnya sebagai "usulan terperinci mengenai kemitraan masa depan yang berprinsip, pragmatis, dan ambisius antara Britania Raya dan Uni Eropa".[4]
Usulan
Buku putih ini terdiri dari empat bab: kemitraan ekonomi, keamanan, kerja sama, dan pengaturan kelembagaan.[3]
Rencana Chequers ingin mempertahankan hubungan erat Britania Raya dan Uni Eropa, dan mengatakan bahwa hubungan baru antar mereka akan memiliki cakupan yang lebih luas daripada hubungan Uni Eropa dengan negara ketiga lainnya. Hal ini akan diwujudkan lewat perjanjian asosiasi.[5]
Rencana ini menginginkan kelanjutan akses ke Pasar Tunggal Eropa untuk barang, dan juga keberadaan aturan mengenai bantuan negara yang akan mencegah pemberian subsidi terhadap industri nasional. Britania Raya sendiri berkomitmen untuk mempertahankan standar perlindungan lingkungan, sosial, pekerjaan, dan konsumen yang tinggi.[6]
Referensi