Reichsuniversität Straßburg adalah universitas yang didirikan oleh Jerman Nazi pada di Alsace yang telah dianeksasi. Universitas ini didirikan di fasilitas Universitas Strasbourg yang awalnya telah dipindahkan ke Clermont-Ferrand pada tahun 1939. Tujuan dari pendirian universitas ini adalah untuk mengembalikan karakter Jerman di Kaiser-Wilhelm-Universität (sebutan Universitas Strasbourg pada 1872 hingga 1918) dan meningkatkan pengetahuan akan Jerman pada teritori yang dianeksasi. Saat Sekutu tiba di Alsace pada tahun 1944, universitas ini dipindahkan ke Tübingen dan lalu dibubarkan.
Sejarah
Universitas Strasbourg awalnya dipindahkan ke Clermont-Ferrand mengikuti invasi Nazi.[1] Setelahnya, pada tanggal 23 November 1941, Reichsuniversität Straßburg dibuka secara resmi dengan menggunakan fasilitas dari Universitas Strasbourg. Reichsuniversität Straßburg ini adalah "Universitas Reich" terakhir dari total tiga universitas yang didirikan, dua lainnya berada di wilayah Polandia yang telah diduduki Jerman Nazi.[2] Tujuan dari pendirian universitas ini adalah untuk meningkatkan penyebaran doktrin Jerman yang telah didefinisikan oleh Jerman Nazi dan melampaui Sorbonne.[3] Kebanyakan mahasiswa dan fakultas kabur saat Sekutu mendatangi kota pada bulan November 1944.[3]
Akademisi
Pengorganisasian awal dari Reichsuniversität diawasi oleh Erns Anrich, seorang sejarahwan yang menjadi Dekan Fakultas Filosofi. Dia adalah seorang anggota SS yang berusaha mengarahkan fakultasnya mendekat pada Partai Nazi, SS, dan Menteri Pendidikan.[4]
Universitas ini memiliki empat fakultas, yaitu Filosofi (misalnya Humaniora), Hukum, Kedokteran, dan Ilmu Pengetahuan Alam.[5] Selain itu, terdapat institut keagamaan independen yang bernama Allgemeine Religionswissenschaft di bawah Departemen Sejarah Awal dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh Otto Hut. Dia adalah kepala bagian Agama Indo-Eropa di Ahnenerbe, divisi akademik dan riset SS.[6][7] Institut keagamaan independen ini memiliki tujuan untuk memperkuat kepemilikan budaya Jerman di Alsace.[8]
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dari Reichsuniversität Straßburg merupakan bagian penting untuk Ahnenerbe.[9] Selain itu, Fakultas Kedokteran lebih banyak memberikan jasa daripada dua universitas Reich lainya.[10]August Hirt mengepalai Institute Anatomi, di mana dia melakukan eksperimen "anatomi rasial" dan membunuh tahanan kamp konsentrasi untuk koleksi kerangka Yahudi milik Ahnenerbe dan koleksi tengkorak Yahudi miliknya sendiri.[11] Korban dipilih dari kamp Auschwitz dan Natzweiler-Struthof. Korban-korban tersebut dibunuh pada kamar gas di Struthof yang awalnya dibuat untuk eksperimen senjata kimia.[12] Hirt juga mendapatkan jasad yang dikirim dari rumah sakit di Prancis, rumah sakit tahanan perang, dan dari eksekusi penduduk Prancis.[13] Selain senjata kimia, riset tentang tifus juga dilaksanakan di universitas ini.[1]
Pada tahun 2016, Universitas Strasbourg melakukan investigasi tentang kejahatan medis yang dilakukan di Reichsuniversität. Laporan investigasi ini dipublikasikan pada bulan Mei 2022.[1][14][15]
^Michael H. Kater (2006). Das "Ahnenerbe" der SS 1935-1945: Ein Beitrag zur Kulturpolitik des Dritten Reiches. Studien zur Zeitgeschichte (dalam bahasa Jerman). 6 (edisi ke-4th). Munich: Oldenbourg. hlm. 286. ISBN978-3-486-57950-5.
^Horst Junginger (2008). "Introduction". Dalam Horst Junginger. The Study of Religion under the Impact of Fascism. Numen Book Series: Studies in the History of Religions. 117. Leiden / Boston: Brill. hlm. 25. ISBN978-90-04-16326-3.
^Burghard Weiss (2006). "Der Kernphysiker Rudolf Fleischmann und die Medizin an der Reichsuniversität Straßburg (1941–1944)". NTM Journal of the History of Science, Technology and Medicine (dalam bahasa Jerman). 14: 107–18.
^Klee, Ernst (2005). Das Personenlexikon zum Dritten Reich. Wer war was vor und nach 1945. Frankfurt am Main: Aktualisierte Ausgabe. hlm. 161.
Herwig Schäfer (1999). Juristische Lehre und Forschung an der Reichsuniversität Straßburg 1941–1944. Beiträge zur Rechtsgeschichte des 20. Jahrhunderts (dalam bahasa Jerman). 23. Tübingen: Mohr Siebeck. ISBN9783161470974.
Joachim Lerchenmüller (2004). "Die Reichsuniversität Straßburg: SD-Wissenschaftspolitik und Wissenschaftlerkarrieren vor und nach 1945". Dalam Karen Bayer; Frank Sparing; Wolfgang Woelk. Universitäten und Hochschulen im Nationalsozialismus und in der frühen Nachkriegszeit (dalam bahasa Jerman). Stuttgart: Steiner. hlm. 53–79. ISBN9783515081757.
Christian Baechler; François Igersheim; Pierre Racine, ed. (2005). Les Reichsuniversitäten de Strasbourg et de Poznan et les résistances universitaires - 1941–1944. Les Mondes germaniques. Strasbourg: University of Strasbourg. ISBN978-2868202680. (in French and German)
Elisabeth T. Crawford; Josiane Olff-Nathan, ed. (2005). La Science sous influence: l'université de Strasbourg enjeu des conflits franco-allemands, 1872–1945 (dalam bahasa Prancis). Strasbourg: Nuée Bleue. ISBN9782716506441.
Frank W. Stahnisch (2016). "Die Neurowissenschaften in Straßburg zwischen 1872 und 1945: Forschungstätigkeiten zwischen politischen und kulturellen Zäsuren". Sudhoffs Archiv (dalam bahasa Jerman). 100 (2): 227–62. doi:10.25162/sudhoff-2016-0011. JSTOR24913789.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Kirsten Esch (2018). Forschung und Verbrechen: Die Reichsuniversität Straßburg (documentary film, 42 mins, 34 secs) (dalam bahasa Jerman). Deutsche Welle DokuFilm.
Rainer Möhler (2020). Die Reichsuniversität Straßburg 1940–1944: eine nationalsozialistische Musteruniversität zwischen Wissenschaft, Volkstumspolitik und Verbrechen. Veröffentlichungen der Kommission für geschichtliche Landeskunde in Baden-Württemberg, Reihe B: Forschungen (dalam bahasa Jerman). 227. Stuttgart: Kohlhammer. ISBN9783170380981.
Aisling Shalvey (2023). Pediatrics in the Reichsuniversität Straßburg: Children's Medicine at a Bastion of Nazi Ideology. University of Exeter. ISBN9781804130896.
Artikel bertopik Nazi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.