Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Realme (digayakan semuanya huruf kecil atau sebagai гeɑlme) adalah perusahaan elektronik konsumen dan komunikasi seluler yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok. Realme didirikan pada 4 Mei 2018 oleh Sky Li (李炳忠), dengan beberapa anak muda lainnya yang berkecimpung di industri ponsel pintar, televisi pintar, dan AIoT dari berbagai negara.[3][4]
Pada 30 Juli 2018, mantan Wakil Presiden Oppo dan Presiden Oppo divisi bisnis luar negeri Bingzhong Li (Sky Li) mengumumkan pengunduran dirinya dari Oppo dan niatnya untuk mendirikan realme sebagai merek yang independen pada laman Weibo. Ia fokus menciptakan telepon genggam yang menggabungkan antara performa yang cepat dan desain yang modis.[8]
Pada Mei 2019, realme mengumumkan secara resmi pemasarannya di Tiongkok dan meluncurkan beberapa telepon genggam, seperti realme X, realme X Lite, dan realme X MasterEdition.[9] Pada Juni dan Juli 2019, realme memasuki pasar ponsel di daerah Tiongkok, India, Asia Tenggara, dan Eropa[10][11][12]
Pangsa pasar
Realme menargetkan pangsa pasar global dan terus berekspansi ke negara-negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi pangsa pasar yang besar,[13] dimulai dari Indonesia untuk debut kawasan Asia Tenggara.[14] Di Indonesia, realme muncul pertama kali di Jakarta, 9 Oktober 2018 dengan produk: realme C1, realme 2 dan realme 2 Pro. Akan tetapi, setelah rilis realme C3, realme kehilangan jati diri.
Counterpoint, lembaga analisis data Internasional, mengumumkan data penjualan telepon genggam untuk Kuartil II 2019 yang mencatat total penjualan realme secara global sebanyak 4,7 juta unit. Total penjualan mengalami peningkatan dan berhasil menjadikan realme sebagai merek smartphone paling berkembang di dunia.[15] Realme untuk pertama kalinya masuk ke daftar top 10 merek smartphone global.