Ranggitan (Rubia cordifolia), Madder biasa atau Madder India merupakan salah satu spesies tumbuhan berbunga dari genus Rubia, famili Rubiaceae. Tumbuhan ini telah sangat dikenal di berbagai negara luar serta digunakan sesuai dengan kebutuhan dari negara tersebut. Tumbuhan ini merupakan sumber pigmen merah yang penting secara ekonomi yang banyak dimanfaatkan di wilayah Asia, Eropa dan Afrika. Ranggitan juga telah dibudidayakan secara ekstensif dari zaman kuno sampai pertengahan abad kesembilan belas, sehingga penyebarannya juga sudah sangat luas.[1].
Karakteristik
Karakterisitik yang membedakan Ranggitan dengan tumbuhan lainnya yakni dapat tumbuh tinggi hingga ketinggian 1,5 meter. Tumbuhan ini juga memiliki akar serabut yang berwarna kuning kecoklatan serta sering dimanfaatkan. Panjang daunnya sekitar 5–10 cm dengan lebar 2–3 cm, yang membentuk lingkaran 4-7 seperti bintang di sekitar batang tengah dan berbentuk hati atau bulat telur. Ukuran bunganya kecil dengan diameter sekitar 3–5 mm, dengan lima kelopak berwarna kuning pucat, dalam tandan yang lebat, biasanya bermekaran dari bulan Juni hingga Agustus yang diikuti oleh beri kecil berwarna merah hingga hitam. Buahnya terdiri dari 1–2 bundar mericarps dengan diameter 2,5–5 mm, berwarna hitam kebiruan, masing-masing berbiji tunggal dan permukaan luar buahnya sedikit agak kasar jika diraba. Di dalam buahnya terdapat biji yang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 1–3 mm.
Kandungan Senyawa
Ranggitan memiliki kandungan eugenol yang lumayan banyak, yang mana dapat digunakan sebagai antiseptik dan juga antibakteri bagi luka terbuka. Senyawa lainnya yang terkandung di dalamnya yakni alkaloid, saponin, tanin, dan beberapa senyawa lainnya yang berperan atau membantu dalam mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah sebagai antibakteri.
Referensi