Raihlah Kemenangan adalah album religi pertama karya Gigi yang dirilis pada tahun 2005. Terdiri dari beberapa lagu lawas seperti lagu "Tuhan" dari Bimbo yang dibuat menjadi berirama rock, "Ketika Tangan dan Kaki Berkata" juga lagu lawas dari GIGI yang berjudul "Hilang" ikut diaransemen ulang.
Namun hal ini tidak terlepas dari adanya kontroversi yang dicetuskan oleh pedangdut senior Rhoma Irama yang berkomentar bahwa Gigi adalah band yang frustasi.[1]
Latar belakang
Konsep album ini sudah dirumuskan sejak 2003. Armand pernah menceritakan bahwa ia membawakan salah satu lagu islami Bimbo di depan keponakan yang masih remaja.
Dari pengalaman itu dia menyimpulkan bahwa generasi muda mungkin kurang mengenal musik-musik islami karena seleranya kurang pas dengan mereka. Jadi kenapa musik dan aransemennya tidak dibuat mendekati selera mereka, sehingga jika mereka suka, akan menyanyikan dan syukur-syukur dapat menghayati makna lirik yang tergantung didalamnya.
Proses pembuatan album sendiri tidak mengalami kendala, dengan bantuan Dewa Budjana juga mendukung sepenuhnya. Akhirnya tersaring 10 lagu yang dimuat dalam album Raihlah Kemenangan. Delapan lagu diambil dari lagu-lagu rohani yang selama ini memang familiar, seperti "Tuhan", "Rindu Rasul", "Ketika Tangan dan Kaki Berkata" dan "Dengan Menyebut Nama Allah". Mereka membawakan dua lagu ciptaan mereka sendiri yaitu "Hilang" dan "Karunia-Mu". Armand menjelaskan bahwa lagu Hilang yang diambil dari album GIGI 3/4 diaransemen ulang dengan lirik tentang ketuhanan, sedangkan lagu "Karunia-Mu" ciptaan Thomas awalnya dimuat ke dalam album kesembilan.
Tur
Untuk mempromosikan album ini, mereka siap melakukan tur ke lebih dari 15 kota di Jabotabek, Jabar, dan Jateng dalam tur bertajuk "Musik Ngabuburit dan Gema Ramadhan", diisi juga dengan Dai kondang Gito Rollies dan Sujiwo Tedjo.[2]
Komposisi
"Ketika Tangan dan Kaki Berkata" adalah lagu rock yang menggabungkan musik rock dengan bagian rap. "Dengan Menyebut Nama Allah" adalah lagu rock waltz yang menampilkan Hendy yang menggunakan brush stick pada permainan drum. "Akhirnya" adalah lagu akustik yang menampilkan gitar sebagai unsur dominan. "Rindu Rasul" adalah lagu rock waltz lain dengan distorsi gitar yang keras. "Keagungan Tuhan" yang aslinya memang bertempo pelan, dibawakan secara sederhana dengan petikan gitar yang ritmis. "Lailatul Qadar" dirombak dengan distorsi gitar dan drum digeber dengan tempo cepat, dengan pengulangan yang membalut lengkingan vokal Armand. "Tuhan", lagu yang aslinya syahdu dan mendayu, digubah menjadi lebih cadas dengan adanya tarikan gitar distorsi dan brass section. "Raihlah Kemenangan", lagu berirama mid-tempo dengan alunan gema takbir yang bersahut-sahutan. "Perdamaian", lagu yang diciptakan oleh H. Abu Ali Haidar, yang versi aslinya sarat dengan irama marawis itu dibesut menjadi sangat rock ultra modern khas GIGI namun tanpa kehilangan jati diri lagu itu. "I’Tiraf", tembang rakyat karya Abu Nawas, sesuai dengan warna musik aslinya yang bertempo lambat, dibawakan oleh GIGI dengan sangat syahdu, dengan variasi up beat tempo pada interlude.