Radiometer Crookes (juga dikenal sebagai light mill) terdiri dari bolakaca kedap udara yang berisi vakum parsial, dengan satu set bilah yang dipasang pada poros di dalamnya. Bilah-bilah berputar saat terkena cahaya, dengan putaran yang lebih cepat untuk cahaya yang lebih intens, sehingga menghasilkan pengukuran kuantitatif intensitas radiasi elektromagnetik.[1][2][3][4][5]
Alasan rotasi tersebut menjadi penyebab banyak perdebatan ilmiah dalam sepuluh tahun setelah penemuan perangkat tersebut, tetapi pada tahun 1879 penjelasan yang diterima saat ini untuk rotasi tersebut dipublikasikan. Saat ini perangkat tersebut terutama digunakan dalam pendidikan fisika sebagai demonstrasi mesin panas yang dijalankan oleh energi cahaya.
Radiometer ini ditemukan pada tahun 1873 oleh ahli kimia Sir William Crookes sebagai produk sampingan dari beberapa penelitiankimia. Dalam proses kerja kimia kuantitatif yang sangat akurat, ia menimbang sampel dalam ruang yang sebagian dievakuasi untuk mengurangi efek arus udara, dan menyadari bahwa penimbangan terganggu saat sinar matahari menyinari timbangan. Menyelidiki efek ini, ia menciptakan perangkat yang dinamai menurut namanya.
Radiometer Crookes masih diproduksi dan dijual sebagai alat bantu pendidikan atau untuk rasa ingin tahu.
Deskripsi umum
Radiometer ini terbuat dari bola kaca yang sebagian besar udaranya telah dikeluarkan untuk membentuk ruang hampa parsial. Di dalam bola kaca, pada poros gesekan rendah, terdapat rotor dengan beberapa (biasanya empat) bilah vertikal ringan yang diberi jarak yang sama di sekeliling sumbu. Bilah-bilah tersebut dipoles atau berwarna putih di satu sisi dan hitam di sisi lainnya.
Saat terkena sinar matahari, cahaya buatan, atau radiasi inframerah (bahkan panas tangan di dekatnya pun sudah cukup), bilah-bilah tersebut berputar tanpa daya gerak yang jelas, sisi-sisi gelap menjauh dari sumber radiasi dan sisi-sisi terang bergerak maju.
Mendinginkan bagian luar radiometer dengan cepat menyebabkan rotasi ke arah yang berlawanan.