Rachel Cusk
Rachel Cusk (lahir 8 Februari 1967) adalah seorang penulis berkebangsaan Inggris-Kanada. Kehidupan pribadiRachel Cusk dilahirkan di Kanada dan tinggal di Los Angeles sebelum kembali ke Inggris pada usia 9 tahun untuk tinggal dengan orangtuanya yang berkebangsaan Inggris. Pada usia 11 tahun, Cusk mulai bersekolah di sebuah sekolah asrama Katolik di Cambridge, Inggris. Cusk melanjutkan studinya di bidang sastra Inggris di New College, Oxford. Setelah masa kuliahnya, Cusk pindah ke London Utara untuk bekerja dan mulai menulis. Pada usia 26 tahun Cusk menerbitkan novel pertamanya, Saving Agnes.[1] Cusk melahirkan putri pertamanya, Albertine, pada tahun 1999. Enam bulan kemudian, Cusk mengandung anak keduanya, Jessye.[1] Pengalaman Cusk sebagai seorang ibu yang dituliskan dalam karyanya A Life's Work: On Becoming a Mother mengundang banyak perdebatan. Pada tahun 2012, karya Cusk yang mengangkat tentang perceraiannya, Aftermath: On Marriage and Separation, terbit dalam bentuk memoir. Karya-karya Cusk yang menggabungkan fiksi dengan autobiografi dan sejarah lisan dianggap membawa kebaruan pada bentuk karya novel dan menginspirasi munculnya gelombang karya-karya autofiction lain.[2] Setelah Aftermath dan kontroversi yang menyertai karya-karya nonfiksinya, Cusk sempat menyatakan bahwa dirinya tidak lagi berniat menuliskan karya yang bersifat autobiografi.[3] Dalam artikel yang ditulis oleh Meghan O’Gieblyn pada harian The New York Times, trilogi Outline, yang terkenal karena kekosongan karakter utamanya, dianggap sebagai bentuk transformasi dari gaya penulisan Cusk sebelumnya. Dalam perspektif penulisan yang oleh Cusk disebut sebagai annihilated perspective, tokoh utamanya, Faye, menuturkan cerita-cerita orang lain dan hanya sedikit menyinggung tentang dirinya sendiri. Namun demikian, karya nonfiksinya yang terbit pada tahun 2019, Coventry, menandai kembalinya Cusk pada gaya penulisan autobiografi.[4] BibliografiNovel
Kumpulan cerita pendek
Nonfiksi
Kata pengantar dan pendahuluan
Penghargaan
Referensi
|