Sungai ini pertama kali dilihat oleh seorang bangsa Eropa pada 1525 oleh penjelajah Jofré De Loaiza, dan dinamai Sungai San Idelfonso. Ekspedisi Simón de Alcazaba pada 1535 adalah yang pertama menamai sungai ini "Río Gallegos". Daerah ini baru belakangan sekali dihuni oleh orang-orang Eropa, dengan catatan tertua menunjukkan hunian pada 1885, ketika pemerintah Argentina ingin mengungkapkan kedaulatannya lebih baik lagi atas Patagonia selatan — sebuah pangkalan angkatan laut dibangun hingga meningkatkan pembangunan kota ini. Antara 1912 dan 1920, pemerintah menggalakkan para pemukim dari Kep. Falkland/Islas Malvinas dan Chili selatan dengan mengutamakan syarat-syarat peternakan. Sekitar 3.000 orang tiba dan menghidupkan kota ini. Ketika peternakan domba meningkat, Río Gallegos menjadi pelabuhan uama untuk mengekspor domba dan produk-produknya. Museum Perintis kini melestarikan sebuah kota tua Patagonia yang menggambarkan kehidupan para pemukim awal.