Qieyun
Qieyun (bahasa Hanzi: 切韻; Pinyin: Qièyùn) adalah kamus rima bahasa Tionghoa yang diterbitkan tahun 601 masa Dinasti Sui. Buku ini adalah panduan untuk membaca teks klasik yang tepat dengan menggunakan metode fanqie untuk menunjukkan pengucapan karakter Tionghoa. Qieyun dan redaksi-redaksi selanjutnya, terutama Guangyun, adalah sumber-sumber dokumenter penting yang digunakan dalam rekonstruksi historis fonologi bahasa Tionghoa. SejarahBuku ini ditulis oleh Lu Fayan (Lu Fa-yen; 陸法言) tahun 601. Kata pengantar Qieyun menggambarkan asal mula rencana pembuatan buku ini dari sebuah diskusi Lu Fayan dengan delapan orang temannya 20 tahun sebelumnya di rumahnya di Chang'an, ibu kota Dinasti Sui.
Kedelapan orang teman Lu Fayan adalah orang-orang terpelajar yang tidak satu pun berasal dari Chang'an. Mereka adalah penutur asli dari dialek yang berbeda-beda, lima orang penutur dialek utara dan tiga orang dialek selatan.[2][3] Menurut Lu, Yan Zhitui (顏之推) dan Xiao Gai (蕭 該), keduanya berasal dari selatan, adalah orang yang paling berpengaruh dalam penetapan norma-norma yang menjadi dasar Qieyun.[2] Tetapi, kamus itu disusun sendiri oleh Lu, dengan mengumpulkan keterangan beberapa kamus sebelumnya yang saat ini sudah tidak ada.[4] Ketika puisi Tiongkok klasik berkembang masa Dinasti Tang, Qieyun menjadi sumber otoriter untuk pengucapan literer dan berulang kali mengalami revisi dan perluasan. Zhǎngsūn Nèyán (長孫訥言) menulis anotasi Qieyun tahun 677 yang direvisi oleh Wáng Renxu (王仁煦) dan diterbitkan tahun 706 sebagai Kanmiu Buque Qieyun (刊謬補缺切韻; "Qieyun yang telah dikoreksi dan ditambahkan"). Anotasi itu disusun dan diterbitkan kembali tahun 751 oleh Sun Mian (孫愐) dengan judul Tángyùn (唐韻; "Penyesuaian bunyi"), dan akhirnya digabungkan dalam kamus penyesuaian bunyi Guangyun dan Jiyun yang masih ada dari Dinasti Song.[5] Meskipun sebagian besar redaksi-redaksi kamus Tang dipercayai hilang, beberapa bagian ditemukan di antara manuskrip Dunhuang dan manuskrip yang ditemukan di Turpan.[5][6] Qieyun mencerminkan peningkatan kesadaran fonologis yang berkembang di Tiongkok setelah munculnya Buddhisme, yang memperkenalkan linguistik India yang canggih.[7] Kerajaan Qocho, kerajaan Uyghur Buddha, menggunakan salah satu versi Qieyun.[8] Dalam periode Dinasti Tang, beberapa penyalin terlibat dalam pembuatan manuskrip untuk memenuhi tingginya permintaan atas revisi Qieyun. Salinan yang sangat berharga adalah edisi Wáng Rénxū yang dibuat pada awal abad ke-9 oleh Wú Cǎiluán (呉 彩鸞), seorang perempuan yang terkenal karena kaligrafinya.[9] Salah satu salinannya diperoleh oleh Kaisar Huizong (1100-1126), yang juga seorang ahli kaligrafi. Salinan itu tersimpan di perpustakaan istana hingga tahun 1926, ketika dibawa Kaisar Puyi yang terguling ke Tianjin dan kemudian ke Changchun, ibu kota negara boneka Manchukuo. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, salinan itu diserahkan pada seorang penjual buku di Changchun dan pada tahun 1947 ditemukan oleh dua ilmuwan di pasar buku di Liulichang, Beijing.[10] Studi atas salinan yang hampir lengkap itu telah diterbitkan oleh linguis Tiongkok, yaitu Dong Tonghe (1948 dan 1952) dan Li Rong (1956).[11] StrukturQieyun berisi 12.158 entri karakter.[12] Entri Qieyun dibagi dalam lima volume, dua volume untuk banyak kata dari nada "datar", dan satu volume untuk setiap empat nada lainnya. Entri-entri itu dibagi menjadi 193 kelompok sajak akhir (masing-masing dinamai dengan karakter pertamanya, disebut yùnmù 韻目 atau "mata rima"). Setiap kelompok sajak dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok homofon ( xiǎoyùn小韻 "rima kecil"). Entri pertama dalam setiap grup homofon memberikan pelafalan sebagai formula fanqie.[13][14] Sebagai contoh, entri pertama dalam Qieyun, ditunjukkan pada gambar di kanan, adalah karakter 東 dōng "timur". Tiga karakter di kanan adalah kunci pelafalan fanqie, ditandai dengan karakter 反 fǎn "kembali". Ini menunjukkan bahwa kata itu diucapkan dengan huruf awal 德 [tək] dan bagian akhir 紅 [ɣuŋ], menjadi [tuŋ]. Kata itu ditambahi keterangan sebagai 木方 mù fāng, yaitu arah kayu (satu dari Lima Elemen), sementara angka 二 "dua" menunjukkan bahwa entri ini adalah yang pertama dari dua entri dalam satu kelompok homofon. Kamus-kamus rima berikutnya memiliki lebih banyak entri dengan definisi penuh dan beberapa kelompok rima tambahan, tapi mempertahankan struktur yang sama.[15] Qieyun tidak secara langsung mencatat bahasa Tionghoa Pertengahan sebagai bahasa yang dituturkan, tapi lebih pada cara karakter seharusnya diucapkan saat membaca tulisan klasik. Karena ejaan kamus rima ini merupakan sumber utama untuk rekonstruksi bahasa Tionghoa Pertengahan, ahli bahasa tidak sependapat atas variasi bahasa Tionghoa yang dicatatnya. "Banyak tinta terbuang terkait sifat bahasa yang mendasari Qieyun," kata Norman (1988: 24), yang memberikan tiga sudut pandang. Beberapa linguis, seperti Bernhard Karlgren, "berpegang pada pandangan bahwa Qieyun merepresentasikan bahasa Chang'an"; beberapa "linguis lain memandang Qieyun merepresentasikan campuran pengucapan regional," yang secara teknis dikenal sebagai diasistem. "Pada saat ini kebanyakan orang di lapangan menerima pandangan linguis Tiongkok Zhou Zumo" (周祖 謨; 1914–1995) bahwa ejaan Qieyun adalah kompromi regional utara-selatan antara pengucapan-pengucapan literer dari Dinasti Utara dan Selatan. ReferensiKutipan
Tulisan-tulisan yang dikutip
Pranala luar
|