Pyrosoma
Pyrosoma adalah genus tunicata kolonial planktonik yang umunya hidupd di lapisan-lapisan atas lautan lepas pada perairan hangat, meski beberapa dapat ditemukan di daerah lebih dalam. Pyrosoma merupakan koloni berbentuk tabung atau kerucut yang dapat mencapai panjang hingga 18 m,[2] yang terdiri dari ratusan hingga ribuan individu, yang dikenal sebagai zooid. Koloni tersebut bervariasi dalam ukuran, mulai dari kurang dari satu sentimeter hingga beberapa meter. Mereka umum dikenal sebaga timun laut.[3][4] Mereka mendapat memakan dengan menyaring arus air, dan menjadi yang paling efisien dalam hal itu diantara semua spesies zooplankton.[5] Masing-masing zooid hanya berukuran beberapa milimeter, namun disatukan dengan individu-individu lainnya oleh "jubah" berlendir.[3] Masing-masing zooid membuka bagian dalam dan luar "tabung" untuk mengalirkan air laut dari luar ke bagian dalam tabung, menyaring sel-sel tumbuhan mikroskopik, yang merupakan makanan mereka, sebelum akhirnya mengeluarkan air tersebut keluar silinder koloni. Bagian dari luar koloni penuh benjolan, dengan masing-masing benjolan mewakili satu zooid, namun hampir mulus sempurna, meski berlubang-lubang agar koloni tersebut dapat makan, didalam.[2][6] Hewan ini merupakan hewan planktonik, yang berarti pergerakan mereka sebagian besar tergantung oleh arus air, pasang-surut dan ombak di laut. Pada skala yang lebih kecil, masing-masing koloni dapat menggerakan koloni mereka sendiri secara perlahan melalui gaya dorong air, mirip cumi-cumi. Dorongan ini dihasilkan dengan pergerakan silia di keranjang branchial mereka secara terkoordinasi, yang juga dapat digunakan untuk membuat arus untuk makan.[6] Pyrosoma dapat memproduksi cahaya bioluminesensi yang cerah, memancarkan cahaya hijau-biru yang tampak hingga puluhan meter. Hewan ini berkerabat dekat dengan salp. Referensi
|