Desa Puteran berdiri sejak tahun 1870 di bawah kepemimpinan Kepala Desa yang pertama, yaitu Almarhum Bapak EWON. Konon Nama Puteran ini di ambil dari keadaan alam dimana terdapat tiga buah sungai besar dan curam yang melingkari daerah dan menjadi batas alam dengan daerah sekitarnya. Disamping itu Desa Puteran dilingkari dengan jalan Raya Provinsi di sebelah timur melengkung berliku-liku dari arah utara sampai ke selatan, semuanya batas – batas tersebut seolah-olah ular Kedewaan melingkar menghiasi dan menjaga keamanan, ketentraman serta kedamaian para penduduknya setiap saat.
Kini Desa Puteran yang terpadu dengan putaran jalur keadaan alam Sungai dan jalan raya Provinsi itu telah menjadi dua bagian,dimana Desa Puteran telah dimekarkan menjadi dua Desa yaitu Desa Puteran dan Desa Tenjolaut yang dibatasi dengan jalur kawat listrik PLN yang menjulang sebelah utara, sehingga jalan Raya Provinsi kini telah menjadi milik Desa Tenjolaut, tetapi meskipun demikian nama puteran menjadi milik dan Nama Desa induk.Hal ini berpegang kepada orang-orang tua yang mengatakan bahwa Desa Puteran diputar dengan ilmiahnya para wali dan atau kecintaannya sesepuh-sesepuh Baheula kepada rakyatnya yang terpencil jauh dari pakuan,agar kami selamat dari gangguan pancabahaya, sehingga pengaturan Jagabaya nya secara realita dapat dibenarkan oleh akal.Dengan terbuktinya tiga makam keramat dengan jarak yang satu kepada yang lainnya hampir sama jauhnya,seolah-olah rasa kasih sayangnya sampai kini terus langsung menjaga daripada segala malapetaka yang akan terjadi di Desa kami,dan siaga di tiap-tiap pos abadinya masing-masing antara lain:
1. Makam Keramat SALEM ( Asal Kata salam yang artinya Selamat ) yaitu makam seorang Wali yang sekarang berada di Desa Tenjolaut ( Setelah Puteran ini di bagi Dua / di mekarkan.
2. Makam Keramat DAYEUH LUHUR Yang kini berada di wilayah DESA PUTERAN.
3. Makam Keramat BALE KAMBANG yang berada diujung barat Desa Puteran tepatnya di Komplek Perkebunan Gunung Susuruh.
Jelas apabila dilihat dari segi sareat lahiriahnya keadaan alam Puteran dan terdapatnya makam-makam keramat tersebut yang berada sejak puluhan tahun yang lalu,membuktikan nama Puteran beserta masyarakatnya di lingkari dengan kewangian keramat-keramat para leluhurnya, dan apabila ditinjau dari segi hakikat batiniahnya,menyatakan para leluhur membuktikan Puteran mempunyai tata aturan yang harus menjadi tauladan bagi para Putu / Incunya dalam melanjutkan perjuangan hidup dan kehidupan yang mewangi dengan Dayeuh Luhurnya yang selamanya harus mengandung pancaran dari pancadayaning Manusa yang berbudi luhur.
Mempunyai ilmu pengetahuan dengan daya cipta sebagai penerus para leluhurnya,yang disertai perasaan halus dalam menghadapi setiap tingkah laku dalam hidup dan kehidupannya, dengan tidak melupakan pekerjaan yang dilakukannya dengan mempunyai kehendak dan cita-cita yang luhur, sehingga akhirnya dapat di buktikan dengan kerja yang nyata dalam kehidupan sehari hari sebagai seorang wanita yang mempunyai kedudukan sebagai mahluk pribadi dan sebagai mahluk Sosial disertai dengan kekuatan jiwa yang sesuai dengan EKA PRASETYA PANCA KARSA, yang mengandung arti tekad yang tunggal untuk melaksanakan kelima sila dari PANCASILA, sehingga dalam melaksanakan pembangunan Desa selalu merupakan tumbuh dari rasa kesadaran sendiri, sehingga merupakan janji terhadap dirinya sendiri dan tidak dirasakan sebagai sesuatu yang di paksakan dari luar dalam hal ini dengan kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai manusia Sosial dalam bersama-sama mewujudkan kehidupan berdasarkan Pencasila dan UUD 1945.
Daftar Kepala Desa Puteran dari masa kemasa sejak terbentuk tahun 1870.