Pusat Pendidikan Intelijen Maritim atau Pusdikintelmar adalah unsur pelaksana yang secara struktural berada langsung di bawah garis komando Komandan Kodikopsla Kodiklatal. Tugas Pokok Pusdikintelmar adalah Membantu Komandan Kodikopsla menyelenggarakan pendidikan spesialisasi dan kursus Intelijen yang dipersyaratkan bagi pelaksanaan Operasi Laut, Operasi Amfibi, Operasi Intelijen serta melaksanakan pengkajian kegiatan Operasi Intelijen setingkat taktik dan pembinaan terhadap seluruh jajaran kekuatan Pusdikintelmar termasuk sarana dan prasarana pendukung organiknya untuk mendukung tugas pokok
Pusdikintelmar.[1]
Sejarah
Pusdikintelmar, lahir dengan nama SEKINTAL (Sekolah Intelijen Angkatan Laut), pada
tanggal 28 September 1961 berdasarkan surat keputusan Menteri/Panglima Angkatan
Laut RI Nomor 3870.1 tahun 1961 tanggal 28 September 1961, meskipun sebenarnya Sekintal telah lama dipersiapkan tepatnya sejak tahun 1959, tetapi pasca perang kemerdekaan secara umum TNI/TNI AL tidak sempat memikirkan asal-usul, bekal pendidikan, maupun pembinaan profesi, TNI/TNI AL lahir secara spontan atas MBAL / D-2 di jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat dasar motivasi dan cinta tanah air,
sejarah telah melantik para prajurit-prajurit yang tangguh dan rela berkorban dengan
memper-taruhkan segenap jiwa raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, baru pada tahun 1959 Pemimpin ALRI ketiga Laksamana Muda Raden Eddy Martadinata (1959-1965) di awal masa jabatannya ia nyatakan atensinya terhadap masalah pendidikan ALRI.
Laksamana Muda R.E Martadinata memang dikenal sebagai salah satu penggagas pendidikan TNI AL, saat masih menyandang pangkat Mayor tahun 1949 ia bersama-sama dengan Laksamana III Mas Pardi (KSAL pertama), Laksamana III Adam menggagas pembentukan Institut Sekolah Angkatan Laut (SAL) yang menjadi cikal bakal lembaga pendidikan TNI Angkatan Laut, dalam pandangannya pendidikan profesional adalah ujung tombak pembangunan kekuatan ALRI. Berikut adalah pandangan dan pendapatnya tentang pentingnya pendidikan professional bagi ALRI:
“Pendidikan profesional itu sangat penting, meskipun situasinya hampir tidak
memungkinkan. Jika hal itu tidak menarik perhatian kami, maka ALRI hanya akan menjadi tentara darat dan hal itu akan menimbulkan kesulitan besar di laut”
Tahun 1959 menjadi awal era pembangunan kekuatan TNI AL yang profesional termasuk dunia pendidikannya, pada masa itu orang
nomor satu di ALRI mencanangkan visi dan misi Angkatan Laut yang besar dan kuat yang dapat menjadi garda maritim Nusantara sesuai harapan Presiden RI pada masa itu.
Berdirinya Pusdikintelmar (1961) di
mana tonggak kelahirannya tidak
terlepas dari peran Mayor Laut (DCH) Samsul Bachri yang kala itu tahun 1959 menjabat
sebagai Kepala Direktorat D-2 MBAL sekarang Spamal (Staf Pengamanan Kasal). Pada periode transisi Sekintal sejak kelahirannya hingga perkembangannya
menjadi Pusdikintelmar mengalami beberapa kali masa transisi/peralihan di dalam pembinaan organisasi maupun strukturnya, diawali pada tahun 1963 setelah dua tahun berada di bawah naungan Kapersal/Diklat pembinaannya dialihkan ke dalam jajaran Seskoal pada tahun 1963 ini berlangsung setelah Seskoal menempati lokasi yang sama termasuk SPCH. Seskoal menjadi induk bagi Sekintal dan SPCH. Kedua, pada tahun 1969 Sekintal kembali mengalami peralihan Sekintal yang semula berada di bawah naungan Seskoal dimasukkan ke dalam organisasi Kodiklatal berdasarkan Surat Keputusan Kasal No : 1520.26 tahun 1969 tanggal 30 Oktober 1969, ketiga berdasarkan surat keputusan Danjenkobangdikal No Skep/ 72/ V/ 1974 tanggal 4 Mei 1974, kedudukan Sekintal direposisi ke jajaran Pusdikspes/Kobangdikal. Keempat, pada tahun
1981 ketika beberapa Pusdik di bawah garis komando Komandan Kodikal dilikuidasi
berdasarkan Surat Keputusan Danjenkodikal No. Skep/ 102/ V/ 1981 tanggal 23 Mei
1981 tentang pembubaran Pusdikspes, Pusdikkes, Pusdiklapa-2, maka pembinaan
organisasi Sekintal pun dimandatkan kepada Pusdikpel Pusdikopsla hingga tahun 2008.
Restrukturisasi, maupun reposisi organisasi dapat saja berjalan berdampingan dengan
perubahan nomenklatur suatu kesatuan, oleh sebab itu seiring dengan restrukturisasi
Sekintal berimplikasi pada nomenklaturnya. Serangkaian perubahan nomenklatur
Sekintal diawali pada tahun 1985 nomenklatur Sekintal diubah menjadi Seintelmar pada saat validasi organisasi Kodikal, perubahan kedua nomenklatur lembaga pendidikan ini terjadi pada tahun 2008 sering dengan Reposisi Seintelmar menjadi Pusdikintelmar. Masih dalam periode transisi disamping restrukturisasi organisasi yang kemudian diikuti perubahan nomenklatur dan reposisi, Sekintal pun mengalami 2 kali relokasi /perpindahan lokasi, pertama dari lokasi kelahirannya di Cipulir. Jakarta Sekintal dipindahkan ke Surabaya di kawasan Morokrembangan masuk ke dalam Kstarian Pendidikan Angkatan Laut Morokrembangan Surabaya atau KPALM pada tahun 1985, perpindahan lokasi kedua terjadi pada tahun 1991 dari Mako Kobangdikal, Sekintal dipindahkan ke Jl. Stasiun Beteng No. 7 Surabaya (Kawasan Komplek Mako Koarmada-II) menempati bangunan messing anggota Dinas Angkutan Lantamal Surabaya hingga saat ini.
Satuan
- Sekolah Perwira (Sepa) Pusdikintelmar Kodikopsla
- Sekolah Bintara (Seba) Pusdikintelmar Kodikopsla
Komandan
Komandan Pusat Pendidikan Intelijen Maritim dijabat oleh seorang Perwira menengah
dengan pangkat Kolonel dan memiliki kualifikasi / MOS Intelijen yang bertanggung jawab langsung kepada Komandan Kodikopsla.
- Kapten Laut (DCH) Raden Said / Kepala Sekolah Sekintal (1961-1972)
- Mayor Laut (KH) Raden Lukito Hartono / Direktur Sekintal (1972-1976)0
- Mayor Marinir Soekotjo Sumantri / Direktur Sekintal (1976-1978)
- Mayor Marinir Amir Hadiwidjojo / Direktur Sekintal (1978-1985)
- Letkol Marinir Ibnu S / Direktur Sekintal (1985-1988)
- Letkol Laut (E) Amran Sipahutar / Direktur Seintelmar (1988-1991)
- Letkol Marinir Umarnismarah / Direktur Seintelmar (1991-1996)
- Letkol Laut (T) Sukatno / Direktur Seintelmar (1996-1999)
- Letkol Laut (T) Joko Haryanto / Direktur Seintelmar (1999-2001)
- Letkol Laut (P) Firman Maulana / Direktur Seintelmar (2001-2003)
- Letkol Laut (S) Basuki Riatno / Direktur Seintelmar (2003-2004)
- Letkol Laut (P) Pulung Pambudi / Danseintelmar (2004-2006)
- Letkol Laut (E) Yanuar Adi Legowo, S.H. / Danseintelmar (2006-2008)
- Kolonel Laut (KH) Nurul Azhar / Danpusdikintelmar (2008-2008)
- Kolonel Laut (P) Firman Maulana / Danpusdikintelmar (2008-2009)
- Kolonel Marinir Edy Sutardi / Danpusdikintelmar (2009-2011)
- Kolonel Laut (E) Jalasena Satria W / Danpusdikintelmar (2011-2013)
- Kolonel Laut (P) S. Andreas / Danpusdikintelmar (2013-2015)
- Kolonel Laut (P) Arif Sumartono / Danpusdikintelmar (2015-2016)
- Kolonel Laut (E) Bronto Winarko / Danpusdikintelmar (2016-2017)
- Kolonel Laut (E) Yudi Mardhiyono / Danpusdikintelmar (2017-2018)
- Kolonel Laut (P) Setiyo Widodo, S.E., M.Si / Danpusdikintelmar (2018-2019)
- Kolonel Laut (T) Harlius Bachtiar, S.AP., CTMP. / Danpusdikintelmar (2019-Sekarang)
Referensi