Puri ini terletak di wilayah yang dahulu merupakan daerah perbatasan yang sangat tidak stabil antar Inggris dan Skotlandia. Tidak hanya Inggris dan Skotlandia yang berperang tetapi daerah ini sering kali diserang oleh bangsa Viking. Puri ini dibangun pada 1550, disekitar waktu dimana biara Lindisfarne tidak digunakan lagi, batu-batu dari biara tersebut digunakan sebagai material pembangunan. Puri ini sangat kecil dibandingkan puri pada umumnya, dan lebih berfungsi sebagai benteng. Puri ini terletak di tempat tertinggi di pulau yaitu bukit batu(whinstone) yang disebut sebagai Beblowe.
Posisi Lindisfarne yang berada di Laut Utara membuatnya rentan terhadap serangan dari kaum Skotlandia atau kaum Viking, pada periode Tudor jelas dibutuhkan benteng yang lebih kuat, walaupun pada masa itu kaum Viking sudah tidak lagi berbahaya. Hal ini menjadi penyebab berdirinya benteng di bukit Beblowe antara tahun 1570 sampai dengan 1572 yang bentuknya menjadi dasar puri saat ini.
Setelah Henry VIII menghentikan kegiatan biara, tentara-nya menggunakan bangunan tersebut sebagai gudang angkatan laut. Pada tahun 1542, Henry VIII memerintahkan Earl of Rutland untuk menjaga situs tersebut terhadap kemungkinan serangan dari Skotlandia. Pada Desember 1547, Ralph Cleisbye, Kapten Puri memiliki beragam senjata termasuk meriam tipe demi-culverinberoda, dua meriam tipe saker, meriam tipe falconet, dan meriam tipe demi-culverin tanpa roda.[1] Walaupun begitu, bukit Beblowe tidak dibangun benteng sampai dengan 1549 dan Sir Richard Lee hanya melihat platform yang rusak dan benteng dari tanah pada 1565. Elizabeth I yang kemudian membangun benteng, memperkuatnya, dan menyediakan platform senjata untuk pengembangan baru pada teknologi artileri. Pekerjaan yang berlangsung pada 1570 dan 1571 ini menghabiskan biaya £1191.[2] Ketika James I menjadi pemimpin di Inggris, ia menyatukan takhta Inggris dan Skotlandia, dan kebutuhan untuk puri menurun. Pada saat ini puri masih dihuni oleh tentara dari Berwick-upon-Tweed dan melindungi pelabuhan kecil Lindisfarne.
Pada abad ke-18, puri diduduki secara singkat oleh pemberontak Jacobitisme, tetapi dengan cepat berhasil direbut kembali oleh tentara dari Berwick yang mengurung para pemberontak, mereka mengali jalan kabur dan bersembunyi selama sembilan hari di dekat Kastel Bamburgh sebelum berhasil melarikan diri.
Pada tahun-tahun berikutnya, puri digunakan sebagai pos penjaga pantai dan menjadi semacam objek wisata. Charles Rennie Mackintosh membuat sketsa dari benteng lama pada tahun 1901.
Pada tahun 1901, Puri Lindisfarne menjadi properti milik Edward Hudson, tokoh terkemukan dalam dunia penerbitan dan pemilik dari majalah Country Life. Ia memperbarui puri dengan gaya seni dan kriya milik Sir Edwin Lutyens. Dikatakan bahwa Hudson dan arsitek menjelajahi bangunan sambil berkeliling Northumberland dan memanjat dinding untuk menjelajahi bagian dalam.
Lutyens menggunakan kapal bekas yang terbalik sebagai bangsal. Pada 2005, dua dari bangsal tersebut musnah karena api. Bangsal tersebut diganti dengan yang baru pada 2006 dan bangsal ketiga saat ini sedang direnovasi oleh National Trust. Penggantian dua buah bangsal yang terbakar dimuat dalam DVD berjudul Diary of Island. Dalam DVD tersebut ditunjukan bagaimana kapal penangkap iklan dari Leith dipotong dua di pangkalan kapal di Eyemouth dan potongan tersebut dikirim ke Pulau Lindisfarne dan diangkat menggunakan alat berat.
Puri ditutup untuk pekerjaan renovasi dan restorasi besar pada November 2016 sampai dengan April 2018.[4]
Renovasi Lutyens
Pintu masuk ke dalam puri cukup dramatis dan melibatkan pendakian terjal disekitar pondasi berbatu. Rancangan asli dakian milik Lutyens tidak dilengkapi dengan pagar atau jeruji dalam upayanya untuk menekankan unsur alami dari puri. Ketika Raja George V dan Ratu Mary mengunjungi puri pada 1908, mereka terkejut dengan dakian dan permukaan jalan yang berbatu.
Ketika berada di dalam kastil, aula masuk puri dibelah oleh pilar-pilar batu besar, yang mengingatkan pada bagian tengah gereja dengan batu bewarna coklat gelap kemerahan yang kontrak dengan plester berwarna putih. Ruangan ini dilengkapi dengan lantai batu.
Dapur di puri ini hampir kosong, didominasi oleh perapian batu besar. Disini, seperti yang ada di Kastel Drogo, Lutyens menggunakan ruangan dengan cara yang menarik. Diseluruh kastil Lutyens menggunakan batu, batu bata, batu tulis dan kayu untuk membuat bentuk sederhana, dan menggunakan tekstur untuk menunjukan gaya hidup yang sederhana dan tabah. Meskipun bangunan ini merupakan sebuah puri tetapi merupakan sebuah ruangan yang nyaman dimana terdapat ruangan dengan ukuran skala manusia tetapi dengan elemen arsitektur yang tidak cocok. Terdapat area scullery yang terdapat jendela kecil di atas wastafel batu yang dikelilingi dengan mekanisme yang digunakan untuk mengoperasikan gerbang puri (portcullis).
Setelah turun ke ruang makan, ruangan yang berada di sisa-sisa Benteng Tudor. Kubah yang terletak disini dan berdekatan dengan ruang kapal yang difungsikan seluruhnya untuk menopang platform menembak di atasnya. Terdapat oven roti tua pada cerobong asap besar; disini Lutyens berusaha menekankan usia ruangan dengan menggunakan jendela dengan bingkai arsitektur kebangkitan Gotik yang dilengkapi dengan tirai yang berayun disepanjang dinding. Salah satu akhir dinding dicat dengan warna biru prusia yang sangat kontras dengan lantai batu bata berwarna merah yang bercorak tulang ikan haring.
Disebelahnya terdapat ruang kapal dimana terdapat dinding berwarna hijau yang memenuhi peran serupa. Perabotan di menara utama menggunakan kayu hitam pada meja dan lemari. Beberapa kursi dan sofa berlapis kini memudar ke warna yang lembut. Ruang tidur terbesar berada dibagian timur, suasanannya cerah dan lapang dan memiliki tirai pada tiang tarik. Ruang galeri panjang merupakan tempat baru yang dibuat oleh Lutyens, dimaksudkan untuk menyerupai galeri besar rumah bergaya Era Elizabeth dan era Jacobean. Secara ukuran galeri ini lebih kecil tetapi mengggunakan penggunaan lengkungan batu yang terbuka dan balok kayu ek memberikan nuansa megah namun pedesaan. Lebih jau lagi, bagian atas galeri memiliki platform yang dinaikan disalah satu ujungnya. Dari sini pintu kayu ek akan membawa ke bagian atas balkon dengan pemandangan sepanjang garis pantai. Ruangan musik di puri sering digunakan oleh Guilhermina Suggia, dan Cello ditinggalkan di ruangan sebgaai tanda bahwa ruangan tersebut sering digunakan oleh dirinya[butuh rujukan].
Lokasi Syuting
Puri Lindisfarne telah digunakan untuk lokasi syuting beberapa film. Cul-de-sac film karya Roman Polański pada tahun 1996 yang dibintangi oleh Donald Pleasence, Lionel Stander, dan Françoise Dorléac mengambil gambar seluruhnya di dalam dan sekitar puri. Puri digunakan sebagai tempat tinggal dari karakter yang diperankan oleh Pleasence dan Dorléac. Polanski kemudian kembali mengambil gambar di puri untuk filmnya yang berjudul The Tragedy of Macbeth (1971) yang digunakan untuk mengambarkan Kastil Glamis. Penggunaan puri ini dalam Macbeth menginspirasi serial televisi berjudul Cold Feet (1988–2003) yang menggunakan puri sebagai lokasi syuting eksterior di salah satu episode, sedangkan syuting interior puri menggunakan Menara Hoghton di Lancashire.[5] Eksterior puri juga digunakan sebagai pengganti Mont San Pierre pada film tahun 1982 berjudul The Scarlet Pimpernel yang diperankan oleh Anthony Andrews. Pada serial televisi Inggris berjudul Wolfblood, syuting dilakukan di puri untuk satu episode. Beberapa syuting eksternal puri digunakan pada musim keempat serial drama televisi Reign.