Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Pupuh (Aksara Sunda Baku: ᮕᮥᮕᮥᮂ, Aksara Jawa: ꦥꦸꦥꦸꦃ) adalah bentuk puisi tradisional Jawa, Sunda, dan Bali di dalam Suku Sunda Pupuh biasa di sebut dengan Tembang.[1] Pupuh sendiri itu terikat oleh patokan (aturan) berupa guru wilangan, guru lagu, dan watek. Guru wilangan adalah jumlah engang (suku kata) tiap padalisan (larik/baris).[1]
Terdapat tujuh belas jenis pupuh dalam sastra Sunda, masing-masing memiliki sifat tersendiri dan digunakan untuk tema yang berbeda.[2]
Di dalam sastra Sunda, terdapat 17 jenis pupuh:
Asmarandana ᮃᮞ᮪ᮙᮛᮔ᮪ᮓᮔ [8i 8a 8é/o 8a 7a 8u 8a] bertemakan birahi, cinta kasih seseorang kepada kekasih, sahabat, maupun keluarga. Dalam bahasa Jawa Asmåråndhånå ꦄꦱ꧀ꦩꦫꦟ꧀ꦝꦤ, sementara dalam bahasa Bali Semarandana ᬘᭂᬫᬭᬡ᭄ᬟᬦ.
Balakbak ᮘᮜᮊ᮪ᮘᮊ᮪ [15é 15é 19é] bertemakan lawak, banyolan tentang kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa dieja Balabak ꦧꦭꦧꦏ꧀.