Pulau Mega adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Mego ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu. Pulau ini berada di sebelah barat dari kota Bengkulu dengan koordinat 4° 1′ 12″ LS, 101° 1′ 49″ BT dengan luas 293.36 Ha dan tidak berpenghuni, hanya sebagai tempat persinggahan para nelayan.
Dimensi Pulau
Luas: 293.36 Ha
Keliling: 7.70 Km
Panjang 3.26 Km
Lebar terpanjang: 1.26 km
Lebar tersempit: 0.71 Km
Posisi: 4° 1′ 12″ LS, 101° 1′ 49″ BT
Topografi
Pulau Mego berkontur landai dengan batuan berupa karang di beberapa bagian pantai terutama di selatan pulau. Setelah bencana Tsunami melanda, pulau Mego mengalami kerusakan lingkungan yang cukup parah. Terumbu karang terangkat hingga ke permukaan. Pohon pohon kelapa dan pohon lainnya masih terlihat berserakan di pesisir pantai.
Secara umum pantai pulau Mega berpasir putih dan halus. Hanya di bagian barat saja pasir kasar dengan batuan kecil dijumpai. Dasar pantai pulau Mega berupa karang dan lumpur.
Penduduk
Pulau Mego tak berpenghuni, namun penduduk musiman datang dari Sikakap, pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Penduduk Sikakap datang untuk memetik kelapa dengan kopra sebagai produk turunannya.
Vegetasi
Vegetasi pulau Mega didominasi pohon Kelapa. Kelapa mudah ditemukan di setiap bagian pulau, terutama di pesisir pantainya. Selain itu, tanaman perdu dan palem ditemukan di pesisir dan bagian tengah pulau. Pohon Bakau hanya ditemukan di bagian selatan pulau.
Fasilitas Pulau
Sarana bantu navigasi berupa mercusuar ditemukan di pulau Mega. Keberadaanya sangat memudahkan navigasi kapal yang sedang melintasi pulau ini. Lampu mercusuar berjalan dengan baik. Mercusuar dijaga oleh dua orang petugas.
Keadaan Pulau
Letak pulau Mega terpencil, dengan akses yang sangat sulit. Berada di perairan Samudera Hindia, ancaman yang datang cukup banyak. Tanpa adanya petugas Marinir pulau terluar yang berjaga, Pencurian ikan bisa dengan mudah dilakukan oleh nelayan asing.
Perairan sekitar pulau Mega sering terjadi gelombang tinggi, kondisi ini membuat beberapa bagian pantai mengalami abrasi. Memperbanyak pohon bakau dan penahan gelombang harus segera dilakukan. Selain itu, petugas Marinir harus disiagakan di pulau ini.
Referensi
- ^ Hasil Tim Verifikasi dari Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, tanggal 23 s/d 27 Juli 2007 di Bengkulu
- ^ [1]
- ^ The british cyclopedia of literature, history,geography, law,and politics. By charles F. partington, halaman 383
Pranala luar