Berdasarkan hasil survey toponim pulau tahun 2006 oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, pulau ini tidak mengalami perubahan nama dari Pulau Gelasa menjadi Kelasa. Namun, tidak diketahui kenapa pulau ini diberi nama kelasa sehingga arti Kelasa yang disematkan pada pulau ini belum diketahui.[1]
Namun, masyarakat sekitar menamakan pulau ini pulau Kelasa yang berarti bonggol ditekuk atau punggung binatang dikarenakan pulau ini terlihat seperti bonggol yang ditekuk dari jauh. Dalam buku “The China Sea Directory” yang diterbitkan oleh Pemerintah Inggris pada 1878 bernama “Gaspar Island” atau Pulau Gaspar. Nama Gaspar diambil dari nama seorang kapten kapal Spanyol, yang melintasi selat antara Pulau Bangka dan Belitung, dalam perjalanan pulang dari Manila [Filipina] menuju Spanyol pada 1724.[2]
Topografi
Pulau Kelasa umumnya bertopografi berbukit yang landai dengan pantai yang datar. Pantai pada pulau Kelasa memiliki pasir yang putih dan umumnya pantai berkarang dan berbatu.[1] Pulau ini didominasi oleh vegetasi pohon kelapa, dan sejumlah tumbuhan pantai lainnya serta semak belukar. Di dalam pulau juga banyak tumbuhan-tumbuhan yang ditanam oleh masyarakat.[1]
Akses
Pulau Kelasa dapat ditempuh dari desa Batu Beriga dan melewati selat Gelasa selama tiga jam perjalanan menggunakan kapal nelayan.[2]
Keanekaragaman hayati
Luas karang yang ditemukan di perairan pulau Kelasa adalah 125 ha dengan kondisi karang sebanyak 54,3-77,3 % berada dalam kondisi baik dan sangat baik. Adapun bentuk pertumbuhan karang di perairan pulau Kelasa adalah Acropora branching [ACB], Acropora encrusting [ACE], Coral massive [CM], Coral branching [CB], Coraf foliose [CF], Heliopor, Mushroom, serta Soft coral.[2]
Karang tersebut ditemukan di kedalaman 15 - 40 mdpl dengan ukuran dari 2 cm hingga 2 m. Selain itu juga ditemukan predator alami di sekitar perairan karang ini yaitu ikan Parrot fish, Acanchaster plancii, dan Diadema setosum.[2]