Pulau Idaman terletak di Palipi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Berjarak sekitar 38 kilometer dari pusat kota Majene. Pulau ini digandrungi masyarakat sebagai tujuan wisata karena keindahannya.[1]
Keunggulan pulau ini adalah posisinya yang berada di laut yang masih terjaga keasliannya. Terumbu karang di sekitarnya masih cukup alami. Belum lagi posisinya yang seolah sentuhan dengan pegunungan. Maklum saja, wilayah pesisir di sana langsung berdekatan dengan pegunungan.
Pulau yang ditumbuhi pepohonan rindang juga menjadi tempat yang tepat untuk menikmati sunset yang cukup indah. Pun demikian bagi masyarakat yang senang memancing ikan. Keberadaan dermaga juga menjadikan panorama indah bagi pulau ini.[2]
Nama lain dari Pulau Idaman, yaitu Pulau Tai Manu, yang artinya Tahi Ayam dalam bahasa Mandar, suku yang mendiami wilayah tersebut. Nama itu tak lepas dari epos La Galigo dengan tokoh Sawerigading.[3]
Suatu ketika Sawerigading berencana mencari sebuah wilayah yang kelak dijadikan tempat menyembah tuhan. Tempat suci yang diinginkan Sawerigading menyerupai Mekkah di tanah Arab. Cucu Bataraguru itu kemudian menunjuk tanah Mandar sebagai lokasi penyembahannya. Sawerigading memutuskan untuk mengunjungi tempat itu dengan membawa ayam jagonya yang berukuran raksasa.
Setibanya disana, Sawerigading kecewa karena tak menemukan warga di sekitar kampung itu. Padahal ia berharap warga bisa menyambutnya dengan riang. Ternyata seluruh warga tengah tertidur pulas di rumahnya.
Sebelum bergegas pergi, ayam jago Sawerigading mengeluarkan kotoran di pantai kampung itu. Warga setempat percaya kotoran ayam raksasa itulah yang berubah menjadi pulau. Sementara kampung disekitar pulau disebut Palipi, yang artinya dalam bahasa Mandar adalah tertidur pulas.