Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari أرجوزة سيدي بوسحاقي di ar.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Puisi Sidi Boushaki dianggap salah satu buku paling terkenal dalam bahasa Arab di dunia Islam yang berurusan dengan tata bahasa dengan menjelaskan teks aturan Irab yang ditulis oleh Ibn Hisham al-Ansari.[6][7][8][9][10]
Ini dianggap sebagai salah satu puisi paling terkenal tentang tata bahasa Arab di antara buku-buku Sidi Boushaki, dan ada manuskrip tafsir dan buku-bukunya dengan judul "Puisi al-Zawawi dalam tata bahasa" (bahasa Arab: أرجوزة الزواوي في النحو).[11][12][13][14][15]
Isi
Ahli tata bahasa Sidi Boushaki menyusun puisinya dalam 150 ayat sesuai dengan metrum puisi arab yang disebut rajaz.[16][17][18][19][20]
Dia mendemonstrasikan dalam teks ini tentang penguasaannya dalam prosodi dan puisi Arab, yang membuat puisi itu diterima, dikagumi, dan tersebar di dunia.[21][22][23][24][25]
Ringkasan
Penulis membagi puisi panjangnya menjadi tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, lalu isi, dan terakhir penutup.[17][26][27][28][29]
Pada enam bait pertama, penulis memberikan rangkuman isi puisi yang bertujuan untuk mengajarkan tata bahasa Arab dan Ikrab menurut tipe rajaz, yang merupakan ungkapan yang mudah diingat dari siswa bahasa Arab.[30][31][32][33][34]
Kemudian muncul teks puisi dalam 138 bait yang terbagi menjadi empat bab, bab pertama tentang kalimat, bab kedua tentang tetangga dan pengkhianat, bab ketiga tentang kata-kata luar biasa dalam penguraian, dan bab keempat adalah tentang frase khusus dalam parsing.[35][36][37][38][39]
Penulis menyimpulkan puisinya dalam bab penutup, di mana ia memilih enam ayat untuk merangkum komposisinya, memuji Tuhan Yang Maha Esa dan berdoa kepada Rasul.[40]
Lihat juga
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: