Program Artemis adalah programantariksa yang memiliki tujuan untuk mendaratkan "wanita pertama dan pria berikutnya" di Bulan, khususnya di wilayah kutub selatan Bulan pada tahun 2024.[2] Program yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat ini melibatkan NASA, perusahaan luar angkasa komersial AS yang dikontrak oleh NASA, dan mitra internasional seperti European Space Agency (ESA), Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Badan Antariksa Kanada (CSA), dan Badan Antariksa Australia (ASA). NASA memimpin program ini, tetapi mengharapkan kemitraan internasional untuk memainkan peran kunci dalam memajukan Artemis sebagai langkah selanjutnya menuju tujuan jangka panjang untuk membangun keberadaan yang berkelanjutan di Bulan, meletakkan dasar bagi perusahaan swasta untuk membangun ekonomi bulan, dan akhirnya mengirim manusia ke Mars.[2][5]
Pada bulan Desember 2017, Presiden Donald Trump menandatangani Space Policy Directive 1, mengesahkan kampanye bulan. Program Artemis memanfaatkan program wahana antariksa yang sudah dicetuskan sebelumnya seperti Orion, Lunar Gateway, dan Commercial Lunar Payload Services, serta mengembangkan sistem pendarat awak baru untuk mendarat di Bulan. Space Launch System akan berfungsi sebagai kendaraan peluncur utama wahana antariksa Orion, sedangkan kendaraan peluncuran komersial rencana akan digunakan untuk meluncurkan berbagai elemen lainnya. NASA meminta $1,6 miliar dana tambahan untuk Artemis untuk tahun fiskal 2020, sementara Komite Alokasi Senat meminta profil anggaran lima tahun dari NASA[6] yang diperlukan untuk evaluasi dan persetujuan oleh Kongres.[7][8][9][10]