Pringgo RegowoPringgo Regowo (lahir 27 Juni 1987) merupakan seorang atlet bola basket berkebangsaan Indonesia yang bermain di liga profesional Indonesia sejak tahun 2008 dengan bertinggi badan 190 cm dan berat 93 kg. Klub basket pertamanya adalah Aspac Jakarta Posisi yang dimainkan dalam tim adalah sebagai forward. Saat ini memperkuat tim Pelita Jaya Bakrie. Ia pertama kali bermain bola basket sejak di bangku SMP. Hobi selain bola basket ialah nonton, travelling dan hang out. Di tahun 2017, Pringgo bersama teman-temannya mendirikan Lil’ Hoopsters Jakarta yang merupakan akademi basket pertama di Indonesia untuk usia 1,5-7 tahun. Saat ini akademi tersebut telah memiliki 10 Cabang di Jabotabek. Pringgo sempat mengalami cedera lutut Anterior Cruciate Ligament atau ACL pada tahun 2010 dan 2013. Tahun 2010, Pringgo mengalami cedera lutut kiri dan masa pemulihan memakan waktu tujuh bulan. Namun hal tersebut tidak membuatnya menjadi patah semangat, setelah dinyatakan boleh bermain kembali di Januari 2011, pada tahun tersebut pula Ia dipanggil dalam seleksi tim Nasional, tetapi gagal di pencoretan kedua karenakan masih mengalami sedikit masalah dengan pemulihan lutut. Tidak berhenti di situ, pada musim NBL Indonesia 2011-2012 Pringgo memperoleh penghargaan First Team (posisi Power Forward terbaik), kemudian pada musim NBL Indonesia 2012-2013 Pringgo mendapatkan Penghargaan tertinggi yaitu sebagai pemain terbaik ( Most Valuable Player ) disertai juga dengan dua penghargaan lainnya yaitu First Team (posisi Power Forward terbaik), penghargaan 1000 poin dan tim Aspac berhasil memperoleh juara Speedy NBL Indonesia 2013. Berkat gelar MVP tersebut dirinya juga dianugerahi hadiah satu unit mobil all new Chevrolete Aveo. Berbagai Penghargaan tersebut justru diraihnya setelah ia mengalami cedera lutut, dan pringgo tercatat pula sebagai pemain yang sering membukukan dobel-dobel (Point dan Rebound dengan dua digit). Sayangnya, pada tahun yang sama (2013) Pringgo kembali mengalami cedera ACL, kali ini pada lutut kanan. Proses penyembuhan memakan waktu enam bulan dan di Musim 2013-2014, Pringgo memperoleh penghargaan yaitu pemain ke 4 yang memperoleh 1000 Rebound dan memperoleh Juara NBL Indonesia 2014 bersama tim Aspac. Pringgo merupakan pemain NBL Indonesia pertama yang telah memperoleh penghargaan MVP, 1000 points, 1000 Rebound, First Team dua kali berturut-turut, Juara Back to Back dan dalam kurun waktu yang paling singkat, dikarenakan banyaknya absen di pertandingan sehubungan dengan cedera yang dideritanya. Secara postur memang dirinya bukan posisi "big man" yang besar akan tetapi pergerakan kaki-kakinya atau sering disebut pula "footwork" terlihat dan terbukti sangat baik. Sebagai power forward Pringgo juga dikenal memiliki akurasi tembakan yang tajam jika dibandingkan dengan posisi "big man" lainnya. Posisinya sangat diperhitungkan di dalam tim, Ia mampu mengangkat tim nya mulai terlihat sejak tahun 2011 ketika tim Aspac masih dalam asuhan pelatih Tjejep Firmansyah. Dengan komposisi pemain muda yang minim pengalaman Pringgo dan rekannya saat itu Xaverius mampu mengangkat mental teman-temannya dengan bermain sepenuh hati dan membawa Aspac sampai ke final,namun baru tahun berikutnya mereka berhasil memiliki mental yang lebih baik sebagai sebuah tim juara dan pada tahun itu pula Pringgo meraih gelar pemain terbaik di liga profesional Indonesia. Pringgo merupakan salah satu "icon" atlet yang dalam usahanya tidak pernah menyerah dan mampu membuktikan bahwa cedera parah tidak mematahkan semangatnya untuk bisa menjadi yang terbaik bahkan ketika cedera parah untuk kedua kalinya Ia mampu bangkit kembali dan mampu tetap menjadi salah satu "big man" terbaik di Indonesia. Prestasi
Pranala luar |