Prevalensi sunat mengacu pada proporsi laki-laki dalam populasi tertentu yang telah disunat. Ini tidak mengacu pada proporsi laki-laki yang baru lahir yang sedang disunat hari ini . Perkiraan proporsi laki-laki di seluruh dunia yang disunat bervariasi dari ⅙[3] hingga ⅓.[4]Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa secara global, 30% dari laki-laki berusia 15 tahun ke atas disunat, dengan hampir 70%-nya merupakan Muslim.[5]
Kanada, Selandia Baru, Australia dan Britania Raya adalah contoh negara yang telah memperlihatkan penurunan sunat laki-laki dalam beberapa dekade terakhir, sementara ada indikasi meningkatnya permintaan di Afrika Selatan.[12]Centers For Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan pada tahun 2011 bahwa tingkat penurunan terjadi di Amerika Serikat pada periode 1999-2010. Mengutip dari tiga sumber data yang berbeda, tingkat terbaru untuk AS adalah 56,9% pada tahun 2008 (NHDS), 56,3% pada tahun 2008 (NIS), dan 54,7% pada tahun 2010 (CDM).[13]
Wirth menunjukkan tingkat sunat menurun dari tahun 1970 hingga tahun 1979. Ada variasi sunat yang luas: Teritori Yukon melaporkan tingkat sunat sebesar 74,8% pada 1978-79, sementara Newfoundland melaporkan tingkat sunat sebesar 1,9-2,4% pada tahun 1977-78.[16]
Pada tahun 1994-95, tingkat sunat anak yang baru lahir di Ontario adalah sebesar 29,9%.[17]Canadian Paediatric Society (1996) menawarkan perkiraan sebesar 48% untuk prevalensi sunat laki-laki di Kanada pada tahun 1970.[18] Pada tahun 1999, American Academy of Pediatrics melaporkan bahwa "di Kanada, ~48 % dari laki-laki disunat".[19] Namun, angka ini dipertanyakan karena satu-satunya kutipan yang disediakan untuk itu adalah kertas Australia dari tahun 1970.[20]
Artikel yang diterbitkan pada tahun 2003 melaporkan tingkat sunat neonatal laki-laki di Kanada " 10 sampai 30%"[21] dan "kurang dari 17%".[22] Menurut Halifax Daily News, tingkat sunat bayi pada tahun 2003 sebesar "1,1 persen" di Nova Scotia dan nihil di Newfoundland.[23] Sebuah artikel pada tahun 2006 menempatkan tingkat sunat nasional (2003) pada 13,9%.[24]
Rencana asuransi kesehatan provinsial Kanada individual mulai menghapus sunat dari daftarnya pada tahun 1980-an.[22] Rencana Asuransi Kesehatan Manitoba menghentikan sunat dari cakupannya pada tahun 2005.[25] Sunat tidak lagi tercakup oleh rencana asuransi kesehatan provinsial/teritorial.[25]
Sebuah survei praktik bersalin Kanada dyang ilakukan pada tahun 2006/2007 oleh badan kesehatan publik nasional menemukan tingkat sunat yang baru lahir sebesar 31,9%.[26] Tingkat sunat sangat bervariasi di seluruh negeri, dari mendekati nol di Newfoundland dan Labrador hingga 44,3 % di Alberta.
Persentase laporan ibu yang memiliki bayi laki-laki yang disunat, menurut provinsi dan teritori, Kanada, pada tahun 2006/2007
Bhutan, Myanmar, Kamboja, China, Hong Kong (China),[27] India, Jepang, Laos, Mongolia, Nepal, Korea Utara, Papua Nugini, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Vietnam.[14]
Prevalensi keseluruhan sunat di Kamboja dilaporkan 3,5%.[7]
Antara 20 dan 80%
Kazakhstan, Indonesia, Malaysia,[14] Korea Selatan.[28]
Lebih dari 80%
Afganistan, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Filipina, Iran, Irak, Israel,[29] Kuwait, Kirgizstan, Lebanon, Oman, Pakistan,[7] Qatar, Saudi Arabia, Suriah, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, Uzbekistan, Uni Emirat Arab, Yaman, Yordania.[14]
Prevalensi sunat (tuli) keseluruhan di Filipina dilaporkan 92,5%. Sebagian sunat di Filipina dilakukan pada usia 11 sampai 13 tahun.[30][31]
Menurut Jerusalem AIDS Project, "sekitar 100 persen laki-laki telah disunat" di Israel.[29]
Eropa
Kurang dari 20%
Armenia, Austria, Belanda, Belarusia, Belgia, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Georgia, Inggris, Jerman,[32] Hungaria, Islandia, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Moldova, Norwegia, Prancis, Polandia, Portugal, Republik Ceko, Rumania, Rusia, Serbia, Siprus, Slowakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina,[14] dan Yunani.[33]
Sebuah survei nasional terhadap sikap seksual pada tahun 2000 menemukan bahwa 15,8% dari laki-laki di Inggris (usia 16-44) disunat. 11,7% dari 16-19 tahun, dan 19,6% dari usia 40-44 tahun mengatakan mereka telah disunat. Terlepas dari Karibia hitam, laki-laki yang lahir di luar negeri lebih mungkin untuk disunat.[33] Rickwood et al. melaporkan bahwa proporsi anak laki-laki Inggris yang disunat untuk alasan medis telah jatuh dari 35% pada awal 1930-an menjadi 6,5% pada pertengahan 1980-an. Diperkirakan 3,8% anak laki-laki di Inggris pada tahun 2000 disunat pada usia 15.[34] Para peneliti menyatakan bahwa terlalu banyak anak laki-laki, terutama di bawah usia 5 tahun, disunat karena salah diagnosis fimosis. Mereka menyerukan target untuk mengurangi persentase hingga 2%.
Denniston melaporkan pada tahun 1996 bahwa tingkat sunat neonatal di Finlandia adalah nol dan tingkat sunat kemudian adalah 1 per 16.667.[35] Demikian pula, Wallerstein memperkirakan pada tahun 1980 bahwa tingkat sunat dewasa di Finlandia untuk alasan kesehatan adalah enam per 100.000.[36] Departemen Sosial dan Kesehatan Finlandia melaporkan pada tahun 2004 bahwa, "500-1000 penyunatan dilakukan sebagai tindakan terapi setiap tahunnya di rumah sakit Finlandia",[37] sebesar 710 kasus nasional pada tahun 2002.[38]
Di Jerman, Wawancara Kesehatan Jerman dan Survei Pemeriksaan untuk Anak dan Remaja menemukan bahwa 10,9% dari anak laki-laki berusia 0-17 telah disunat.[32]
Di Prancis, menurut survei telepon (Institut TNS Sofres, 2008), 14% pria disunat.[39]
Prevalensi keseluruhan sunat di Spanyol dilaporkan 1,8%.[7]
Pada tahun 1986, 511 dari sekitar 478.000 anak laki-laki berusia 0-14 tahun di Denmark disunat. Hal ini berkaitan dengan tingkat sunat kumulatif nasional sekitar 1,6% pada usia 15 tahun.[40]
Andora, Kroasia dan Luksemburg terdaftar sebagai tidak diketahui di peta prevalensi WHO. Liechtenstein, Malta, Monako, San Marino dan Vatikan tidak jelas di peta.[14]
Oseania
Kurang dari 20%
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kurang dari 20% laki-laki disunat di Selandia Baru.[14] Dalam sebuah penelitian terhadap pria yang lahir pada tahun 1972-1973 di Dunedin, 40,2% disunat.[41] Dalam sebuah penelitian terhadap laki-laki yang lahir pada tahun 1977 di Christchurch, 26,1% disunat.[42] Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 1991 di Waikato menemukan bahwa 7% dari bayi laki-laki disunat.[43]
Circumcision for cultural reasons is routine in Pacific Island countries.[44]
Australia
Menurut Sydney Morning Herald, tingkat sunat bayi di Australia adalah 12,9% pada tahun 2003.[14][45] Namun, tingkat di negara bagian-negara bagian bervariasi, dengan tingkat tertinggi di Queensland (19,3%), New South Wales (16,3%) dan Australia Selatan (14,3%), dan terendah di Tasmania (1,6%).[46] Di New South Wales, tingkat sunat telah meningkat dari 13% pada tahun 1999 menjadi 18% pada tahun 2009.[47] Di Victoria, menurut Herald Sun, prevalensi suant tahun 2010 menunjukkan bahwa tingkat telah meningkat tetapi tidak ada informasi yang diberikan tentang tingkat sebelum kenaikan.[48]
Sunat bayi non-terapi tidak lagi disediakan di rumah sakit umum di New South Wales, Tasmania, Australia Barat, Victoria atau Australia Selatan.[49][50]Royal Australasian College of Physicians (RACP) memperkirakan pada tahun 2010 bahwa 10 sampai 20% dari anak laki-laki yang baru lahir disunat.[51]
^Castellsagué X, Bosch FX, Muñoz N; et al. (April 2002). "Male circumcision, penile human papillomavirus infection, and cervical cancer in female partners". The New England Journal of Medicine. 346 (15): 1105–12. doi:10.1056/NEJMoa011688. PMID11948269.Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Ko MC, Liu CK, Lee WK, Jeng HS, Chiang HS, Li CY (April 2007). "Age-specific prevalence rates of phimosis and circumcision in Taiwanese boys". Journal of the Formosan Medical Association = Taiwan Yi Zhi. 106 (4): 302–7. doi:10.1016/S0929-6646(09)60256-4. PMID17475607. …the prevalence of circumcision slightly increased with age from 7.2% (95% CI, 5.3-10.8%) for boys aged 7 years to 8.7% (95% CI, 6.5-13.3%) for boys aged 13 years.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Richters, J (2006). "Circumcision in Australia: prevalence and effects on sexual health". Int J STD AIDS. 17 (8): 547–554. doi:10.1258/095646206778145730. PMID16925903. Neonatal circumcision was routine in Australia until the 1970s … In the last generation, Australia has changed from a country where most newborn boys are circumcised to one where circumcision is the minority experience.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^"Trends in In-Hospital Newborn Male Circumcision --- United States, 1999--2010". Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) 60(34);1167-1168. Centers for Disease Control and Prevention. September 2011. Diakses tanggal 2011-09-14. Incidence of NMC decreased from 62.5% in 1999 to 56.9% in 2008 in NHDS (AAPC = -1.4%; p<0.001), from 63.5% in 1999 to 56.3% in 2008 in NIS (AAPC = -1.2%; p<0.001), and from 58.4% in 2001 to 54.7% in 2010 in CDM (AAPC = -0.75%; p<0.001)
^Lajous, M (2006). "Human papillomavirus link to circumcision is misleading (author's reply)". Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 15 (2): 405–6. doi:10.1158/1055-9965.EPI-05-0818. PMID16492939. Circumcision is not usually performed by public sector health care providers in Mexico and we estimate the prevalence to be 10% to 31%, depending on the population.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abKamtsiuris, P.; Bergmann, E.; Rattay, P.; Schlaud, M. (2007). "Inanspruchnahme medizinischer Leistungen Ergebnisse des Kinder- und Jugendgesundheitssurveys (KiGGS)". Bundesgesundheitsblatt - Gesundheitsforschung - Gesundheitsschutz (dalam bahasa German). 50 (5–6): 836–50. doi:10.1007/s00103-007-0247-1. PMID17514470.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Fergusson, DM (2007). "Circumcision status and risk of sexually transmitted infection in young adult males: an analysis of a longitudinal birth cohort". Pediatrics. 118 (5): 1971–7. doi:10.1542/peds.2006-1175. PMID17079568.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Lawrenson RA (1991). "Current practice of neonatal circumcision in the Waikato". N Z Med J. 104 (911): 184–5. PMID1898442.
^Afsari M, Beasley SW, Maoate K, Heckert K (March 2002). "Attitudes of Pacific parents to circumcision of boys". Pac Health Dialog. 9 (1): 29–33. PMID12737414. Circumcision for cultural reasons is routine in Pacific Island countries.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Richters, J (2006). "Circumcision in Australia: prevalence and effects on sexual health". Int J STD AIDS. 17 (8): 547–554. doi:10.1258/095646206778145730. PMID16925903.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Skatssoon, Judy (July 2004). "Circumcision rates rise for some". Sydney, New South Wales, Australia: Sydney Morning Herald (reprint: CIRP.org).
^Pengelley, Jill (12 November 2007). "Cosmetic circumcision banned". The Advertiser. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-04. Diakses tanggal 12 November 2007.