Prasasti LawanPrasasti Lawan terletak di dusun Lawan, desa Kedungwangi, Sambeng, Lamongan. Prasasti ini menggunakan aksara Kawi atau bahasa Jawa Kuno, kondisi pahatan tulisan pada prasasti sudah dalam keadaan aus sehingga sulit untuk terbaca, meskipun sudah terdapat cungkup yang dibangun untuk melindunginya. Catatan awal mengenai penemuan prasasti Lawan terdapat dalam data registrasi Belanda pada tahun 1907 wilayah Residen Surabaya. yang mencatat ketinggian prasasti 164 cm, lebar atas 110 cm, lebar 90 cm dan memiliki ketebalan 12,5 cm. Prasasti Lawan telah di transkrip oleh JLA Brandes dalam OJO CXIII, namun hanya bagian sapattha (sumpah) prasasti yang dapat dibaca Prasasti ini dianugerahkan dari Raja yang bergelar Sri Paduka Mpungku, gelar kependetaan Airlangga setelah membagi wilayah kerajaannya menjadi dua untuk kedua putranya, prasasti ini di sah kan melalui seorang Mahamantri I Hino yang tidak terbaca identitas lengkapnya gelar Mahamantri i Hino ini biasanya disandang oleh putera Mahkota yang akan menggantikan raja, sayang karena pada bagian nama mahamantri aksara pada prasasti ini telah rusak. Isi prasasti ini dimungkinkan tentang sebuah penetapan wilayah perdikan atau sima oleh raja Airlangga. |