Pramukopi atau barista adalah sebutan untuk seseorang yang pekerjaannya membuat dan menyajikan kopi kepada pelanggan.[1] Kata "barista" berasal dari bahasa Italia yang berarti "pelayan bar". Pekerjaan barista di Indonesia merupakan salah satu pekerjaan yang bebas dari stereotipe gender karena bermunculan beberapa barista maupun q-grader wanita seperty Evani Jesslyn.[2]
Kompetisi barista di Indonesia
Sejak tahun 2007 di Indonesia diadakan Kompetisi Barista Indonesia (Indonesian Barista Competition) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Spesialis Kopi Indonesia (Specialty Coffee Association of Indonesia).[3] Pemenang kompetisi tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di kompetisi serupa setingkat Asia. Selanjutnya pemenang tingkat Asia akan berkompetisi kembali di tingkat dunia yaitu di Kejuaraan Barista Dunia (World Barista Championship). Gelar Juara Barista Dunia untuk tahun 2010 diraih oleh barista Michael Philips dari Amerika Serikat.[4]
Kompetisi lain yang juga pernah diadakan oleh Asosiasi Spesialis Kopi Indonesia adalah Indonesia Brewers Cup[5] yang menyoroti kerajinan penyaring kopi, di mana kompetisi tersebut dikhususkan untuk kompetisi alat seduh manual, contohnya Hario V60.
Kompetisi Aeropress juga telah mulai diselenggarakan di Indonesia yang diprakarsai oleh ABCD School of Coffee.[6] Pemenang kompetisi tersebut akan mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kompetisi World Aeropress Championship yang pada tahun 2017 diselenggarakan di Korea Selatan. Berkibarnya alat kopi aeropress tersebut juga memunculkan beberapa kompetisi serupa seperti Galunggung Aeropress Championship.
Nama-nama barista Indonesia yang cukup terkenal karena menjuarai kompetisi-kompetisi tersebut adalah Yoshua Tanu (Common Grounds Coffee), Ryan Wibawa (Starbucks Coffee), Harison Chandra (Ottoman's Coffee), dan Restu Sadam Hassan (Hungry Bird Coffee Roaster)