Muhammad Adi Prahara Mahdisa (19 Februari 1981 – 31 Agustus 2013) adalah seorang aktor FTV dan Sinetron TV indonesia. Ia juga seorang Casting Director di salah satu rumah produksi, MD Entertaiment dan pernah ikut berakting bersama Julia Perez dalam film Sst.. Jadikan Aku Simpanan pada tahun 2010.[1][2]
Filmografi
Serial Televisi
- Cinta Memang Gila (RCTI) sebagai Bobi
- Si Bajaj (Trans TV)
- Dan (RCTI) sebagai Pangeran Murka
- Topeng (SCTV) sebagai Danu dari episode 8-10
- Hidayah (Trans TV)
- (Episode 22) Tutup Keranda Tiba Tiba Tersibak
- (Episode 35) Doa Perempuan Sholehah Meruntuhkan Istana
- (Episode 97) Mayat Di Koyak Harimau Di Dalam Kubur
- (Episode 104) Mimpi Taubat Memenuhi Panggilan Illahi Meninggal Dalam Keadaan Sujud
- (Episode 145) Penyesalan Seorang Ibu Terhadap Anak
- (Episode 181) Anak dan Menantu Durhaka
- FTV Hidayah (Trans TV)
- (Episode 4) Suami Istri Musyrik
- Si Entong (TPI) sebagai Fadli
- Putri (SCTV) sebagai Aldi
- I-Sinema (ANTV)
- (Episode 8) Sebelum Kau Pergi
Model Video Klip
Film
Kematian
Sebelum Meninggal
Sebelumnya, bintang film tersebut tak menunjukkan gelagat apa-apa. Diakui sahabat Prahara, ia memang mengeluh sakit sejak Jumat, 30 Agustus 2013 lalu. “Masuk angin nih, badan enggak enak,” ujar Prahara seperti ditirukan seorang sahabatnya yang ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa, 4 September 2013.
Dalam akun Twitter-nya, @PraharaMahdisa menulis: “Yeaaaaay ini keren banget !!! Masuk angin , pengen punya boneka LInE . Tinggal beli parfume nya NeZ…” pada 28 Agustus lalu.
Esok harinya, ia masih mengeluh sakit. Ia mendekam di kamar kos dan masih berkomunikasi dengan teman-temannya melalui telepon seluler. Hari Minggu, kondisinya masih sama.
Kedatangan Prahara ditunggu di kantor MD Entertainment pada Senin pagi. Namun, ia tak kunjung muncul. Sahabatnya pun tak bisa menghubungi. “BBM, SMS, sampai Path pun nggak bisa,” lanjut sang sahabat. Itu berlanjut sampai hari ini. Akun Twitter Prahara memang terakhir update pada 30 Agustus 2013.[3]
Kronologi penemuan jenazah
Adi Prahara Mahdisa ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya di Jl. Kebon Kacang 9 no 35, Jakarta Pusat pada Rabu 4 September 2013.[4] Diduga artis yang juga casting director di MD Entertaiment itu telah meninggal 4 hari yang lalu, karena pada saat ditemukan kondisinya sudah membusuk. Almarhum diduga sudah meninggal lebih dari empat hari karena kondisi mayat sudah membengkak.[5][6][7][8][9]
Beberapa rekan kerja Prahara pun mendatangi kamar kosnya di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Salah satunya, public relations MD Entertainment, Ciria Sani. Betapa terkejut ia saat mencium bau busuk dari kamar Prahara.
Mencium bau busuk dari kamar kosan akhirnya sahabat dan tetangga korban melapor ke ke pihak RT dan RW setempat dan pihak kepolisian. Setelah pintu kos pria berusia 32 tahun itu di buka paksa, ternyata kondisi Adi sudah tak bernyawa dan dalam posisi seperti sedang berusaha meraih pintu di kamar kosannya.
Rikwanto juga menerangkan, hasil olah TKP di kamar kos korban menunjukkan, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, termasuk bekas perkelahian. "Kondisi kamar korban tidak ada yang rusak, hasil visum luar di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan," ucap Rikwanto.
Rabu siang, Prahara ditemukan sudah tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Ketika ditemukan, hidung dan mulut korban terlihat mengeluarkan darah yang sudah mengering. Sementara itu, kamar kosnya dalam keadaan acak-acakan dan pesawat TV masih menyala.[10] Ia langsung dilarikan ke RSCM.
"Kami temukan di kamarnya sudah nggak bernyawa, posisinya mau berusaha buka pintu," ucap salah satu rekan kerja Adi Prahara Mahdisa yang tak ingin disebutkan namanya, saat ditemui di kamar jenazah RSCM, Jakarta Pusat.
Ivo rekan kerja Almarhum Adi Prahara yang juga salah satu orang yang menemukan jenazah Adi Prahara mengatakan, "Minggu lalu Prahara masih calling callingan sama kami dan bilang saya sakit. Adi bilang kayaknya masuk angin. Sampai temen saya ada yang balurin punggungnya dia pakai minyak kayu putih." Ujar Ivo kepada awak media yang ditemui di rumah duka RSCM, Jakarta pusat.
Ivo juga menambahkan, "Terakhir kontak dengan dia waktu hari minggu, Saya nanya soal kerjaan. Terus hari Senin Selasa juga gak ada balasan ahirnya tadi pagi sama temen saya ke kostannya, kebetulan ada ibu kostnya, terus saya minta sama ibu kost buat dibukakan pintu. Pas waktu dibuka sama Polisi dan Pak RT setempat Adi Prahara sudah meninggal" tutur Ivo sambil terisak sedih.[11]
Salah satu sahabat, Ririn Ekawati, mengaku sudah tak mengenali almarhum yang ditemukan sudah membusuk di kamarnya. "Tiga hari ini semua teman-teman nyariin dia karena tidak ada kabar. Sampai teman dekatnya nyariin dia nyoba BBM, message enggak ada kabar. Tiba-tiba manajer aku ngabari minta tolong ngejemput aku temani ke Prahara. Aku lihat langhsung jenazahnya di dalam kosan lagi diperiksa polisi, dan aku lihat jenazahnya sudah enggak bisa dikenali," kata Ririn, menahan tangis.
Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya bintang sinetron Muslimah itu.
"Teman-temannya bilang Adi sakit, dan dia tidak mau mengganggu orang lain. Dia seperti keracunan, tapi aku enggak bisa bilang gimana. Sedih banget dia harus pulang (meninggal) seperti ini, tapi aku yakin Allah punya rencana lebih baik. Mudah-mudahan Prahara di sana senang," tandasnya.[12]
Teka-teki penyebab kematian Adi Prahara Mahdisa, pemain sinetron yang juga casting director sebuah rumah produksi di Jakarta, terkuak. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, berdasarkan penyelidikan polisi diketahui bahwa Prahara meninggal dunia karena menderita penyakit, bukan overdosis seperti diduga.
"Kematian korban murni karena sakit. Ada satu saksi yang diperiksa, dia ini teman korban. Korban pernah SMS kepada saksi bahwa korban sakit. Tapi, sakitnya apa, tidak tahu," terang Rikwanto.
Pada 5 September 2013, Adi Prahara Mahdisa akan dimakamkan di Cirebon, Jawa Barat. Menurut pantauan tabloidnova.com, Kamis (5/9/2013) kira-kira pukul 08.12 WIB, keluarga Prahara sudah sampai di RSCM. Setiba di kamar jenazah, mereka langsung berkumpul dan mendoakan jenazahnya. Tak hanya keluarganya, sejumlah sahabat dan rekan sesama artis juga datang. Sebut saja, Irfan Hakim, Verlita Evelyn, dan Dinda Kanya Dewi.
Setelah dishalatkan oleh keluarganya, kira-kira pukul 08.21 WIB jenazah Prahara langsung dibawa ke kampung halamannya, Cirebon, Jawa Barat, dengan menggunakan ambulans. Sebagian anggota keluarganya ikut dalam ambulans. Ketika itu tak ada satu anggota keluarga Prahara pun yang bersedia dimintai keterangan perihal kepergian Prahara.[13]
Referensi