Potnia

Foto patung yang dikenal sebagai Nyonya Auxerre ini mungkin merupakan versi dewi Minoa, mungkin Kore atau Despoina (k. 640–630 SM). Sekarang disimpan di Louvre.

Potnia adalah istilah dalam bahasa Yunani Kuno merujuk kepada "nyonya" atau "ibu" dan gelar dewi. Kata ini diwarisi oleh bahasa Yunani Kuno dari bahasa Yunani Mikenai dengan arti yang sama dan diterapkan pada beberapa dewi. Kata serupa adalah gelar Despoina, "sang nyonya", yang diberikan kepada dewi khthonik tanpa nama dari misteri kultus di Arkadia. Penggambarannya kemudian digabungkan dengan Kore, "sang gadis", dewi dalam Misteri Eleusis,[1] berperan dalam siklus kelahiran kembali hidup-mati yang memimpin orang baru dari kematian menuju kehidupan dan keabadian. Karl Kerenyi mengidentifikasi Kore dengan "Nyonya Labirin" tanpa nama, yang mungkin memimpin istana Knossos di Kreta masa Peradaban Minoa.

Etimologi

Potnia (bahasa Yunani Kuno: πότνια, translit. pótnia, har. 'nyonya')[2] adalah gelar puitis kehormatan, digunakan terutama untuk memanggil wanita, baik dewi atau wanita; padanan gender maskulinnya adalah posis (πόσις).[3] Bentuk hipotesis Proto-Indo-Eropa (PIE) adalah *pot-niha-, berarti "nyonya", "ibu", "istri", adalah padanan feminin dari *pótis, berarti "suami"; bandingkan dengan hospēs berarti "tuan rumah" dalam bahasa Latin, páti-, "tuan", "suami", fem. pátnī-, "nyonya", "istri" dalam bahasa Sanskerta.[4] Potnia dibuktikan secara tertulis dalam aksara Linear B yang berbahasa Yunani Mikenai sebagai 𐀡𐀴𐀛𐀊 po-ti-ni-ja. Kata itu juga diwariskan dalam bahasa Yunani Attika dengan arti yang sama. Kata Yunani terkait adalah despoina ("Des-potnia" dari PIE *dems-potnia berarti "nyonya rumah").[5] Etimologi alternatif dari dewi Demeter berasal dari Potnia dan Despoina ("Dems-meter", dari PIE *dems-méh₂tēr, berarti "ibu rumah").[6]

Potnia mungkin juga secara etimologis terkait dengan Ptgyh, dewi Filistin yang memiliki bukti tertulis.[7][8]

Asal

Sosok dewi alam, kelahiran dan kematian yang umum selama Zaman Perunggu, baik dalam agama masyarakat Peradaban Minoa maupun Mikenai. Dalam kultus Mikenai, dia dikenal dengan gelar Potnia.[9] Rujukan paling awal untuk gelar tersebut adalah prasasti dalam aksara suku kata Linear B Linear B (bahasa Yunani Mikenai) yang ditemukan di Pylos dan Knossos, Kreta, dibuat kira-kira 1450-1300 SM. Di sejumlah tablet dari Pylos, dimenemukan po-ti-ni-ja (potnia) tanpa kata yang menyertainya. Chadwick berpendapat bahwa dia adalah ibu-dewi masyarakat Mikenai. Diduga memiliki tempat suci penting di situs Pakijanes dekat Pylos.[10] Wanaks (wa-na-ka) adalah pasangan prianya dalam kultus Mikenai,[9] dan gelar ini biasanya diberikan kepada dewa Poseidon (po-se-da-o) sebagai raja dunia bawah. Julukan Poseidon lainnya adalah e-ne-si-da-o-ne ("penggetar bumi") dan di gua Amnisos (Kreta), Enesidaon terkait dengan kultus Eileithyia.[11] Dia adalah seorang dewi alam yang peduli dengan kelahiran tahunan anak ilahi.[12] Potnia dan rekan prianya (paredros) bertahan dalam kultus Eleusis, di mana kata-kata berikut diucapkan: "Potnia Perkasa telah melahirkan seorang putra yang kuat".[13]

Sebuah prasasti dari Knossos mengacu pada "potnia labirin", yang mungkin memimpin istana Knossos (da-pu2-ri-to-jo, po-ti-ni-ja).[14][15] Sebuah cetakan segel Minoan terkenal yang ditemukan oleh Arthur Evans menunjukkan seorang dewi tanpa nama mengacungkan tombak dan berdiri di atas penggambaran gunung yang diapit oleh singa yang merajalela, dan penggambaran tersebut sepertinya mirip dengan potnia theron yang disebutkan dalam beberapa wiracarita Homeros.

Beberapa prasasti aksara Linear B yang ditemukan di Knossos dan Pylos mengacu pada potnia. Potnia hampir selalu disertai dengan julukan yang mencirikan tempat atau fungsi tertentu dari nyonya: po-ti-ni-ja,a-si-wi-ja (a-si-wi-ja = kata sifat kesukuan, mungkin "wanita Asia/Lidia"), si-to-po-ti-ni-ja (sitos = "gandum", dari gandum atau jelai; mungkin mengacu pada Demeter atau pendahulunya), po-ti-ni-ja,i-qe-ja (Potnia Hippeia, "Dewi Kuda"). Di Knossos, sebuah prasasti mengacu pada a-ta-na-po-ti-ni-ja, "potnia Athana", suatu bentuk yang mirip dengan bentuk Homeros selanjutnya.[10][16]

Gelar ilahi ini bisa jadi merupakan terjemahan dari gelar serupa yang berasal dari bahasa-bahasa Pra-Yunani, sama seperti gelar "Bunda Maria" dalam Kekristenan diterjemahkan dalam beberapa bahasa.[17] Nama Pra-Yunani mungkin terkait dengan a-sa-sa-ra , kemungkinan interpretasi dari beberapa prasasti aksara Linear A.[18] Meskipun Linear A belum diuraikan, Palmer menghubungkan kata a-sa-sa-ra-me yang tampaknya menyertai dewi, dengan išhaššara dalam bahasa Het, yang berarti "nyonya" atau "ibu", dan terutama dengan išhaššaramis (nyonyaku).[19]

Yunani Klasik

Di Yunani klasik, gelar potnia biasanya diberikan kepada dewi Demeter, Artemis, Athena, dan Persefone. Gelar ini juga diberikan kepada dewi bumi Gaia (Ge). Gelar serupa Despoina, berarti "sang nyonya", diberikan kepada para dewi misterius kultus Arkadia, ang kemudian digabungkan dengan Kore, dewi Misteri Eleusis. Homeros dalam wiracaritanya berjudul Ilias (xxi 470) menyebutkan seorang potnia theron ("nyonya hewan") yang jelas Artemis. Karl Kerenyi iKarl Kerenyi mengidentifikasi Persephone dengan "nyonya labirin" tanpa nama. Demeter dan Persefone adalah dua dewi besar dari kultus Arkadia. Menurut Pausanias, masyarakat di Olympia menyebut mereka sebagai Despoinai ("nyonya", bentuk jamak dari Despoina).[20] Demeter dan Persephone juga disebut "Demeteres" sebagai duplikat dewi bumi dengan fungsi ganda sebagai dewi khthonik dan vegetasi.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Princeton Encyclopedia of classical sites
  2. ^ πότνια. Liddell, Henry George; Scott, Robert; A Greek–English Lexicon at the Perseus Project.
  3. ^ πόσις in Liddell and Scott.
  4. ^ J. P. Mallory, J. P.; Adams, D. Q. (2006). The Oxford Introduction to Proto-Indo-European and the Proto-Indo-European World. Oxford University Press. hlm. 207, 505. 
  5. ^ Harper, Douglas. "despot". Online Etymology Dictionary. 
  6. ^ Frisk, Griechisches Etymologisches Wörterbuch Entry 1271
  7. ^ David Ben-Shlomo, Philistine Cult and Religion According to Archaeological Evidence, January 2019Religions 10(2):74, DOI: 10.3390/rel10020074
  8. ^ Press, Michael D. (2012-02-01). "(Pytho)Gaia in Myth and Legend: The Goddess of the Ekron Inscription Revisited". Bulletin of the American Schools of Oriental Research. 365: 1–25. doi:10.5615/bullamerschoorie.365.0001. ISSN 0003-097X. 
  9. ^ a b B.Dietriech (2004):The origins of the Greek religion Bristol Phoenix Press. pp. 181-185
  10. ^ a b G. Mylonas (1965) Mycenae and the Mycenaean age, Princeton University Press, p.159
  11. ^ Dietriech, p.181
  12. ^ Dietrich: pp.109, 141
  13. ^ Dietrich:166-167
  14. ^ Kn Gg 702:da-pu2ri-to-jo po-ti-ni-ja
  15. ^ Ventris M. and Chadwick J. Documents in Mycenean Greek 1976. Cambridge UP. ISBN 0-521-08558-6
  16. ^ Chadwick J.The Mycenean world.1976.Cambridge UP. ISBN 0-521-29037-6
  17. ^ Chadwick: The Mycenean world P.92
  18. ^ Harald Haarmann: Das Rätsel der Donauzivilisation - Die Entdeckung der ältesten Hochkultur Europas, Verlag C.H. Beck oHG, Munich, 2011, p. 241, ISBN 978-3-406-62210-6.
  19. ^ "However the word doesn't seem to have Indo-European origin" :F.Schachermeyer (1964) Die Minoische Kultur des alten Kreta, pp.256, 263, W. Kohlhammer, Stuttgart
  20. ^ Pausanias.Description of Greece.[1]