Plotinos adalah seorang filsuf yang mendirikan Mazhab Neo-Platonisme.[1][2] Plotinos menjadikan pemikiran Plato sebagai inspirasi utamanya.[1][2] Akan tetapi, pemikiran Plato tersebut digabungkan dengan berbagai aliran filsafat lain pada masanya, termasuk aliran filsafat Timur.[2] Ia lahir pada tahun 204 M dan meninggal pada tahun 270 M.[1]
Inti ajaran Neo-Platonisme dapat ditemukan dalam Enneadeis, yang merupakan buku berisi kumpulan karangan Plotinos.[1][2] Buku tersebut diterbitkan oleh muridnya yang bernama Porphyrios (232-301 M).[2] Di dalam buku tersebut, pemikiran Plotinos berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam bahasa Yunanito hen, dan dalam bahasa Inggristhe one).[2] Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik".[2] "Yang Esa" tersebut tidak dapat dibicarakan, tidak dapat dipikirkan, dan tidak dapat diidentifikasikan.[2] Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya.[2] Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu.[2]
Referensi
^ abcd(Inggris) John M. Dillon. 1999. "Plotinus". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 714. London: Cambridge University Press.
^ abcdefghijSimon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 91-92.