Pinisi Edutainment Park adalah taman bermain yang berkonsep pendidikan (education) dan hiburan (entertainment) atau edutainment dibuka pada November 2012, yang dirancang menyerupai kota pelabuhan dengan mercu tanda sebuah kapal kayu tradisonal Pinisi. Pinisi Edutainment Park terletak di dalam area gedung Pasaraya lantai 8, 9, dan 10 yang berlokasi di Jalan Iskandarsyah II Nomor 2 Jakarta Selatan.[1]
Dirancang sebagai salah satu tujuan taman edutainment bagi anak usia 2-16 tahun, Pinisi Edutainment Park bukan hanya mengedepankan konsep pendidikan dan hiburan, tetapi keberadaan seni dan budayanya, bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak pada kesenian dan kebudayaan Indonesia melalui kelas-kelas seni dan budaya seperti kelas membatik, pedalangan, tari, vokal, drama, angklung dan gamelan.[1]
Kelas Seni dan Budaya
Di dalam area Pinisi terdapat beberapa kelas yang mengenalkan seni dan budaya Indonesia seperti Kelas Vokal dan Drama, Kelas Angklung, Kelas Gamelan, Kelas Batik, Kelas Pedalangan, Kelas Tari serta Kelas Dekorasi Layang-layang. Kreativitas dan jiwa seni yang dimiliki anak-anak akan terstimulasi dan terpupuk sejak dini serta menanamkan kepercayaan diri serta keberanian anak-anak untuk tampil.[2][3]
Wahana Permainan
Wahana permainan yang dipadukan dengan permainan klasik anak-anak diantaranya permainan anak-anak yang ditunggangi (riding games) seperti; Carousel, Bumper Boat, Choo-choo Train, dan permainan yang menantang dan penuh petualangan (adventure) seperti flying fox, wall climbing, 4D Simulator, serta Kids Indoor Playground. Berbagai tantangan di wahana ini dirancang agar dapat menstimulasi anak untuk mengambil keputusan secara cepat serta kemampuan kerja sama dan interaksi terhadap sesama.[4]
Planetarium
Konsep planetarium layar datar dapat dinikmati di Teater Pinisi dengan durasi selama +/- 30 menit. Pengunjung dapat menyaksikan planetarium yang menampilkan pengenalan benda langit melalui stelarium dan film dokumenter "Dawn of The Space Age" yang didukung dengan tata suara dan cahaya. Anak-anak juga dapat menonton planetarium dan berfoto menggunakan kostum astronaut asli.[5]
Teater Cerita Rakyat
Salah satu cerita yang dihadirkan adalah cerita Lutung Kasarung yang diangkat dari legenda rakyat Sunda dipertunjukkan di area teater Pinisi. Lutung kasarung menceritakan tentang kehidupan sosial yang sarat dengan pengajaran mengenai saling tolong-menolong dan memaafkan. Di sini, anak-anak diperkenalkan tentang perbedaan antara bermain peran di dalam film dengan bermain drama di atas teater. Mereka pun diperkenalkan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan drama atau teater, seperti dialog, ekspresi wajah, hingga gerak tubuh (gesture). Pertunjukkan Lutung Kasarung ini dapat dinikmati setiap hari.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar