Pigeon Point juga dikenal sebagai Pigeon Point Heritage Park (PPHP) dan sering dianggap sebagai pantai terindah di Tobago dan merupakan rumah bagi dermaga beratap jerami yang terkenal di dunia yang telah menjadi ciri khas Tobago yang diakui secara internasional. Resor ini mencakup bentangan panjang pantai pasir putih dengan air aquamarine yang hangat. Ada fasilitas pantai yang sangat baik seperti kamar mandi, pancuran dan persewaan kursi pantai, serta bar dan restoran. Fasilitas wisata diantaranya toko suvenir dan olahraga air.
Semenanjung ini telah menjadi subyek kontroversi besar selama beberapa tahun terakhir setelah properti itu dibeli oleh Dr Anthony Sabga, pendiri dan ketua konglomerat Ansa McAl yang berbasis di Trinidad.
Pada awal 2005 pemerintah berjanji untuk membeli properti itu; dengan pesanan pembelian wajib jika perlu. Sebuah kesepakatan dicapai dan semenanjung menjadi milik Dewan Majelis Tobago (THA) pada akhir tahun 2005 dengan biaya $106 juta dolar TT.
Dr Sabga telah menghabiskan banyak waktu dan energi pribadi dalam mengembangkan properti menjadi Taman Warisan. Sistem serta praktik yang telah dia bangun masih dipraktikkan hingga saat ini oleh THA yang sekarang memelihara properti tersebut.
Kontroversi yang melingkupi PPHP adalah penetapan bea masuk atas penggunaan fasilitas tersebut.
Ini tetap ada bahkan setelah pengeluaran yang cukup besar untuk membeli properti dan mengembalikannya ke kendali Pemerintah.
Biaya masuk ke PPHP ditetapkan sebesar TT$20 (US$3,33/£2) per orang (anak-anak berusia 6-12 setengah harga dan anak-anak di bawah enam tahun gratis).