Pewarta DeliPewarta Deli merupakan surat kabar yang terbit pertama kali pada Januari 1910 di Medan. Surat kabar ini merupakan buah gagasan Radja Endar Moeda yang dijuluki sebagai raja persuratkabaran Sumatra, yang sekaligus menjadi pemimpin redaksinya.[1] Koran ini dicetak oleh Sjarikat Tapanoeli di Medan, yang dimiliki oleh saudagar peranakan Tionghoa. Saham koran ini dikuasai pebisnis ulung di luar daerah Deli, yaitu orang Mandailing dan Angkola Sipirok.[1] Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan: 1907-2007, Pewarta Deli hadir sebagai surat kabar yang punya tawaran terhadap sistem yang sedang berlaku di Deli maupun di seluruh Hindia Belanda. Koran ini merupakan koran antikolonial, tetapi sanggup bertahan dalam sistem yang sangat kolonialistik.[1] Koran ini membuka diri terhadap segala macam paham, mulai dari nasionalisme, komunisme, maupun agama. Koran ini menjadi tempat curahan keluh-kesah rakyat, yang mendapat sokongan dari para jurnalis yang telah putus urat takutnya.[1] Koran ini melahirkan banyak sekali jurnalis dari Sumatra. Dari Pewarta Deli kemudian menyebar tokoh-tokoh pers yang mendirikan beragam institusi pemberitaan.[1] Referensi
|