Pertukaran tahanan Gilad Shalit (bahasa Ibrani: עסקת שליט; bahasa Arab: صفقة شاليط) menyusul sebuah perjanjian tahun 2011 antara Israel dan Hamas untuk membebaskan prajurit Israel Gilad Shalit dalam pertukaran untuk 1,027 tahanan – utamanya orang Palestina dan Arab-Israel, meskipun terdapat juga seorang Ukraina,[1] seorang Yordania[2] dan seorang Suriah.[3] Dua ratus delapan puluh orang diantaranya dihukum penjara seumur hidup atas rencana dan penindakan berbagai serangan terhadap target-target Israel.[4][5] Pemimpin militer Hamas Ahmed Jabari menyatakan dalam surat kabar Arab Saudi Al-Hayat bahwa para tahanan tersebut dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertanggungjawaban kolektif atas pembunuhan 569 orang Israel.[6][7] Perjanjian tersebut muncul lima tahun empat bulan setelah para militan Palestina menangkat Shalit di selatan Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Kesepakatan tersebut, yang dilakukan oleh pejabat MossadDavid Meidan melalui sebuah saluran rahasia yang dijalankan oleh Dr. Gershon Baskin dan Deputi Menteri Luar Negeri Hamas Dr. Ghazi Hamad yang diotorisasikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di satu sisi dan Ahmad Jaabri, kepala pasukan Ezzedin el Qassam di Hamas pada sisi lainnya.[8] Daftar tahanan dirilis berdasarkan pada karya sebelumnya yang dihimpun oleh para mediator Jerman dan Mesir dan dikoordinasikan oleh agen BundesnachrichtendienstGerhard Conrad,[9] ditandatangani di Mesir pada 11 Oktober 2011. Fase pertamanya dieksekusi pada 18 Oktober 2011, dengan Israel membebaskan 477 tahanan Palestina dan Hamas mentransfer Shalit ke Kairo.[10] Pada fase kedua, yang dilakukan pada Desember 2011, 550 tahanan lainnya dibebaskan.[11]
Perjanjian tersebut adalah perjanjian pertukaran tahanan terbesar yang Israel lakukan dan harga tertinggi yang Israel bayarkan untuk seorang prajurit tunggal.[12][13] Gilad Shalit juga merupakan prajurit Israel pertama yang ditangkap yang dibebaskan dalam keadaan hidup dalam 26 tahun.[14]