Pertemuan Jodoh adalah sebuah novel Indonesia karya Abdul Muis yang diterbitkan tahun 1932. Novel ini bercerita tentang dua murid sekolah yang terpisah karena perbedaan kelas dan akhirnya menikah.[2]
Tanggapan
Pertemuan Jodoh dianggap sebagai lawan dari karya Muis sebelumnya, Salah Asuhan; Pertemuan Jodoh berkisah tentang feodalisme, sementara Salah Asuhan tentang kelemahan budaya Barat dan Timur.[3] Tetapi, novel ini juga disebut-sebut sebagai sekuel Salah Asuhan.[4]
Mahayana et al menyatakan bahwa perwatakan tokohnya meyakinkan, karena tokoh-tokoh tidak terpelajar menggunakan campuran bahasa Betawi dan Melayu. Dengan demikian, mereka menganggap novel ini sebagai hasil pengamatan Muis ketika menetap di Batavia.[5]
Bakri Siregar menulis bahwa Pertemuan Jodoh "lebih lemah" daripada Salah Asuhan.[6]
Catatan kaki
Bahan bacaan