Pertempuran Awa (阿波沖海戦, Awa oki kaisen) adalah pertempuran laut yang terjadi 28 Januari 1868 di lepas pantai Provinsi Awa yang berdekatan dengan Osaka. Pertempuran ini merupakan bagian dari Perang Boshin di Jepang, melibatkan kapal-kapal Keshogunan Tokugawa melawan kapal-kapal Domain Satsuma yang setia kepada istana kekaisaran di Kyoto.
Dalam sejarah Jepang, Pertempuran Awa adalah pertempuran laut kedua yang melibatkan dua angkatan laut modern setelah Pertempuran Selat Shimonoseki tahun 1863. Armada keshogunan di bawah pimpinan Enomoto Takeaki memenangi Pertempuran Awa, sekaligus salah satu dari sedikit pertempuran yang pernah dimenangi keshogunan dalam Perang Boshin. Pertempuran ini terjadi sehari setelah pecahnya Pertempuran Toba-Fushimi di Toba dan Fushimi, dekat kota Kyoto, yang dimenangi oleh pihak kekaisaan.
Jalannya pertempuran
Di pelabuhan Hyōgo, pasukan Domain Satsuma sedang bersiap untuk dipulangkan ke Kagoshima dengan menaiki dua kapal transpor Hoho (翔凰) dan {nihongo|Heiun|平運}} yang dikawal kapal perang Satsume bernama Kasuga. Enomoto Takeaki di atas kapal tempur Kaiyō Maru berada tidak jauh dari tempat armada Satsuma berlabuh. Kaiyō Maru adalah kapal bendera keshogunan baru selesai mendukung Pertempuran Toba-Fushimi dari laut. Enomoto memerintahkan armadanya untuk memblokade kapal-kapal Satsuma yang sedang dalam perjalanan pulang ke Kagoshima.
Pada dini hari 28 Januari, kapal-kapal Satsuma diberangkatkan dari pelabuhan Hyōgo. Heiun mengambil rute Selat Akashi, sementara Kasuga dan Hoho mengambil rute selatan melalui Selat Kien (紀淡). Kaiyō Maru mengejar Kasuga dan Hoho dan siap tempur. Dari jarak 1.200 hingga 2.500 meter, Kaiyō Maru menembak kira-kira 25 kali ke arah dua kapal Satsuma. Kasuga membalas dengan 18 tembakan, namun kedua belah pihak tidak menderita kerusakan berarti.
Setelah tiba lebih banyak lagi kapal-kapal angkatan laut keshogunan (Banryū dan Hazuru), Kasuga melarikan diri dari pertempuran, dan berlayar lebih cepat dari Kaiyō Maru sehingga lolos hingga ke Kagoshima. Hoho yang tidak berhasil melarikan diri, kandas di Yūzaki (由崎) hingga dihancurkan sendiri oleh awaknya. Sambil menatap Hoho yang sedang terbakar, Enomoto mengucapkan kekagumannya atas daya juang para musuhnya: "Meski mereka musuh, luar biasa" (敵ながらあっぱれ, Teki nagara appare).
Togo Heihachiro yang nantinya menjadi laksamana armada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang berada di atas kapal Kasuga selama pertempuran berlangsung sebagai penembak meriam.
Referensi
- Schencking, J. Charles (2005). Making Waves: Politics, Propaganda, And The Emergence Of The Imperial Japanese Navy, 1868–1922. Stanford University Press. ISBN 0-8047-4977-9.
- Takahashi, Akio (1991). Yoake no senkan: Kaiyo Maru monogatari. Hokkaido Shimbunsha. ISBN 4-89363-607-3.