Pertempuran An Lão
Pertempuran An Lão adalah pertempuran yang terjadi di Distrik An Lão, Provinsi Bình Định, berjarak 300 mil (480 km) di timur laut Saigon. Pertempuran ini merupakan bagian dari operasi Region Militer ke-5 (QDND) Tentara Rakyat Vietnam, dalam kampanye militer yang lebih besar, yakni Kampanye An Lão yang bertujuan untuk merebut lembah An Lão, kemudian digunakan sebagai koridor antara pangkalan-pangkalan militer mereka yang terletak diProvinsi Quảng Ngãi dan Provinsi Bình Định.[5] Pertempuran ini berlangsung selama tiga hari sejak 7-9 Desember 1964.[6] Pertempuran An Lão diawali oleh aksi serangan yang dilancarkan secara bersama-sama oleh Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) dan para gerilyawan Viet Cong (VC). Serangan ini bertujuan untuk merebut Markas Distrik An Lão di pesisir provinsi Bình Định yang masuk ke dalam zona taktis Korps ke-2 Angkatan Darat Republik Vietnam (ARVN). Serangan gabungan ini berhasil memukul mundur sejumlah besar pasukan ARVN, meskipun mereka melakukan aksi serangan balik. Pertempuran ini merupakan pertempuran pertama yang terjadi di bagian utara Vietnam Selatan (Pesisir Tengah Selatan dari Vietnam Bersatu) dan Dataran Tinggi Tengah, ketika PAVN dan VC "menggunakan taktik baru dengan mengoordinasikan unit pasukan utama dengan pasukan lokal dan gerilyawan".[4] Latar belakangPada 1964, Pemerintah Vietnam Selatan menderita kekalahan beruntun di seluruh medan pertempuran, sehingga berupaya untuk memperkuat pasukannya dengan menguasai daerah-daerah pegunungan utama, agar dapat mengendalikan wilayah-wilayah yang dikuasai Viet Cong. Kebijakan tersebut akhirnya membuat pemerintah Vietnam Selatan membangun basis markasnya di Distrik An Lão. Sebagai distrik pegunungan, An Lão terletak di utara Bình Định yang sebagian besar penduduknya adalah warga etnis H're. Distrik ini juga merupakan pangkalan penting bagi pasukan Region Militer ke-5 (QDND) selama berlangsungnya perlawanan Anti-Prancis. Meskipun sebagian besar wilayah An Lão berupa pegunungan, ibu kotanya terletak di sebuah lembah, sebagai pusat lalu lintas penting berada. Jalan 56 yang terletak di bagian utara ibu kota, terhubung ke jalan nasional 1A di Bồng Sơn ke selatan. Jalan 56 ini terbagi menjadi dua cabang, satu cabang sejajar dengan sungai An Lão menuju ke Distrik Ba Tơ, sementara cabang jalan lainnya merupakan jalan arteri Distrik An Lão di sepanjang lembah.[7] PendahuluanARVN meningkatkan jumlah kekuatan pasukan yang ditempatkan di wilayah tersebut hingga 884 tentara, termasuk dua kompi dan dua peleton Pasukan Regional, 12 peleton Pasukan Pertahanan Diri, satu peleton Pasukan Mortar dan satu peleton Pasukan Pertahanan Khusus. Selain pasukan di markas Distrik ibu kota, ARVN juga membuat tiga basis pertahanan, yakni pertahanan di Gunung Một (dikenal sebagai Bukit 193) yang terletak di utara jembatan An Lão, kemudian memblokir jalan antara ibu kota distrik ke barat laut, lalu pertahanan di Gunung Mít (di Long Thạnh) serta pertahanan aliran sungai Bà Nhỏ (di Hội Long). Penduduk setempat di sekityar lembah, dikumpulkan menjadi 8 dusun strategis dan setiap dusun dijaga oleh satu peleton Pasukan Pertahanan Khusus. Gunung Một dijadikan sebagai pangkalan utama, dalam sistem pertahanan yang berkelanjutan ini. ARVN mengerahkan satu kompi Pasukan Regional, satu peleton Pasukan Mortir, satu peleton Pasukan Pertahanan Khusus dan satu peleton Pasukan Pertahanan Diri. Pada awal Desember 1964, dalam rangka memperluas wilayah kekuasaannya, Komite Partai dan Komando Region Militer ke-5 (QDND) memutuskan untuk menyerang ibu kota distrik An Lão, yang bertujuan untuk menghancurkan kekuatan ARVN secara tepat sasaran. Sementara itu, PAVN mengumpulkan kekuatan pasukannya bersama-sama dengan Pasukan Komando Lokal Provinsi yang terdiri dari satu kompi Pasukan Provinsi, 8 peleton pasukan Distrik dan pasukan gerilya dari komune. Di lain pihak, Region Militer ke-5 (QDND) memperkuat pasukan Resimen Infanteri ke-2 dan Batalion Sapper ke-409 dari pasukan utamanya.[7] PertempuranPada 7 Desember 1964 dini hari, Viet Cong (VC) melakukan serangan mendadak ke Markas Distrik dengan mengerahkan pasukan untuk memanjat pagar dan melemparkan granat, lalu melumpuhkan posisi senapan-senapan mesin ARVN di sekeliling pangkalan, kemudian dilanjutkan dengan serangan gelombang kedua, hingga akhirnya Viet Cong berhasil menduduki pangkalan tersebut.[8][9] Pada malam itu, markas besar Komando Bantuan Militer Vietnam (MACV) melaporkan bahwa VC telah menyerbu pos komando di Bukit 193, mengancam markas subsektor An Lão dan tetap berada di wilayah tersebut untuk bertempur. Dua kompi ARVN hilang.[4] VC berulang kali berhasil memukul mundur sejumlah besar pasukan ARVN yang menggunakan armada kendaraan Jeep dan pengangkut personel lapis baja M113, untuk melakukan serangan balik. Pasukan ARVN dapat kembali menguasai markas distrik hanya setelah bala bantuan diterbangkan oleh helikopter Amerika Serikat. Pertempuran ini mengakibatkan sekitar 300 pasukan ARVN tewas dan terluka, 3 orang Amerika tewas dan membuat sekitar 7.000 warga desa terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.[8] Kekuatan serangan VC di bagian utara Provinsi Bình Định menandai bahwa, VC mengubah taktik yang siap beralih dari aksi perang gerilya skala kecil ke aksi peperangan bergerak. Dalam budaya populerPeta Pertempuran An Lão muncul di Rising Storm 2: Vietnam, permainan video yang dirilis pada 2017, dikembangkan melalui kerja sama Antimatter Games, Tripwire Interactive dan Iceberg Interactive.[10][11] Referensi
|