Persatoean Indonesia
Latar BelakangLahirnya surat kabar Persatoean Indonesia dilatarbelakangi dari kongres Partai Nasional Indonesia yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur pada 27 hingga 30 Mei 1928. Para peserta kongres sepakat untuk menerbitkan sebuah surat kabar yang kemudian diberi nama Persatoean Indonesia.[1] Pembentukan surat kabar ini salah satunya bertujuan untuk menyokong pergerakan nasional Indonesia dan tentunya juga pergerakan Partai Nasional Indonesia.[1] Saat dilincurkan, surat kabar ini mengumumkan bahwa Soekarno dan Soenarjo langsung turun tangan menjadi redaktur. Sementara dibidang administrasi dipimpin oleh Sartono.[1] Surat kabar ini memilih berkantor di Jalan Pintoe Ketjil, Batavia (kini Jalan Pintu Kecil, Jakarta).[1] PerjalananSurat kabar ini terbit setiap dua bulan sekali dengan jumlah terbitan delapan halaman. Surat kabar Persatoean Indonesia dicetak langsung oleh perusahan milik Partai Nasional Indonesia yang bernama H.B. Partai Nasional Indonesia. Setiap edisi yang terbit, redaktur surat kabar ini membanginya menjadi dua kateren (susunan halaman-halaman), yaitu kateren satu dari halaman satu sampai empat dan kateren dua halaman lima sampai delapan.[1] TutupSurat kabar ini dibubarkan seiring dibubarkannya Partai Nasional Indonesia oleh Belanda pada 31 Desember 1931.[1] Saat itu, 29 Desember 1929, Soekarno sebagai redaktur surat kabar ini ditangkap oleh Belanda. Pada saat ia dilepaskan, partai dan surat kabar yang dipimpinnya telah bubar dan kemudian ia bergabung dengan Partai Indonesia.[1] Referensi |