Perpustakaan PPKS atau Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit adalah sebuah perpustakaan khusus yang merupakan bagian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit berlokasi di Kota Medan, Sumatera Utara. PPKS merupakan pusat penelitian kelapa sawit tertua di Indonesia yang khusus melakukan penelitian kelapa sawit sejak zaman kolonial, sehingga banyak meninggalkan bukti-bukti sejarah, baik berupa gedung dan bangunan, lembaran arsip serta buku-buku langka yang berusia lebih dari 50 tahun. Perpustakaan ini menempati gedung berlantai dua di sayap kanan kompleks PPKS di Jalan Brigjen Katamso, Medan.[1]
Sejarah
Keberadaan Perpustakaan PPKS sejalan dengan sejarah PPKS dimana Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah berdiri semenjak tahun 1916 dan dikenal dengan nama Algemeen Proefstation der AVROS (A.P.A.) yang didirikan oleh Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra (A.V.R.O.S.). Bersamaan dengan berdirinya A.P.A. turut serta disediakan satu ruangan khusus yang berfungsi sebagai perpustakaan yaitu Bibliotheek van het A.P.A.[2]
Ruangan Bibliotheek van het A.P.A. tetap masih dapat dilihat keberadaannya. Ruangan ini merupakan bagian dari ruangan yang terdapat di gedung induk di komplek perkantoran PPKS. Seiring dengan perkembangan, Bibliotheek van het A.P.A. mengalami perubahan baik dari segi nama maupun ruangan yaituPerpustakaan PPKS yang merupakan jenis perpustakaan khusus. Masuknya Perpustakaan PPKS sebagai perpustakaan khusus karena keberadaan Perpustakaan PPKS sebagai penunjang utama dalam memenuhi kebutuhan literatur dan informasi para peneliti, dan sesuai dengan keberadaan PPKS itu sendiri sebagai pusat penelitian di bidang kelapa sawit. Tetapi dalam pelaksanaannya, Perpus PPKS tetap memberikan layanan kepada masyarakat umum. Pada tanggal 26 Oktober 2010 Perpustakaan PPKS resmi menempati ruangan baru yang terdiri dari 2 lantai. Pada lantai I akan ditemui bagian sirkulasi dan koleksi yang dapat dipinjam, sedangkan pada lantai II diperuntukkan kepada koleksi-koleksi tua dengan usia lebih dari 50 tahun. Koleksi-koleksi tua ini merupakan warisan tidak ternilai yang menjadikan Perpustakaan PPKS memiliki nilai lebih. Bahkan melalui koleksi-koleksi tua ini dapat dijadikan sebagai sumber dalam penulisan sejarah Indonesia khususnya perkebunan kelapa sawit di Pantai Timur Sumatra.
Koleksi
Saat ini koleksi perpustakaan terdiri dari 8.636 judul buku tentang perkebunan khususnya sawit dan pertanian umumnya, 224 judul majalah, jurnal dalam dan luar negeri serta lebih kurang 3.000 eksemplar buku langka yang merupakan peninggalan zaman kolonial dahulu. Koleksi perpustakaan memiliki beragam bahasa diantaranya bahasa Indonesia, Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Rusia dan Ceko.Koleksi buku langka perpustakaan PPKS berisi tentang tanaman keras atau tanaman tahunan seperti: karet, tembakau, teh dan kelapa sawit.[3]
Koleksi buku terbaru dan hasil penelitian ilmiah berada di lantai dasar,lalu ribuan buku langka dan kuno dari akhir tahun 1800-an sampai 1900-an berada di lantai dua.
Salah satu koleksi perpustakaan PPKS yang diterbitkan pada tahun 1922 berjudul INVESTIGATIONS ON OIL PALMS yang ditulis oleh Rutgers dan kawan-kawan, mereka memulai isi buku ini dengan sejarah keberadaan kelapa sawit di Indonesia khususnya di wilayah Pantai Timur Sumatra pada tahun 1848 ketika Kebun Raya Bogor mendapatkan 4 batang pohon kelapa sawit dari Bourbon (Mauritius) sebanyak 2 batang dan 2 batang lagi dari Kebun Pertanian di Amsterdam, tentang persilangan diantara bibit sawit sehingga menghasilkan varietas yang baru, dan tentang penanganan kelapa sawit mulai dari penentuan bibit hingga pemasarannya.[4]
^Yampolsky;, Jhr F. C. van Heurn; A. A. L. Rutgers; H. N. Blommendaal; C. Heusser; J. G. J. A. Maas; C. (1922). Investigations on Oil Palms (dalam bahasa English). Ruygrok.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)