Peroz III (bahasa Persia Pertengahan: 𐭯𐭩𐭫𐭥𐭰, Persia: پیروز "seorang pemenang"; Hanzi: 卑路斯; Pinyin: Pílùsī) adalah putra dari Yazdegerd III, raja Sasaniyyah Persia terakhir. Setelah kematian ayahnya, yang menurut legenda dibunuh oleh seorang penggiling demi mendapatkan pakaian dan perhiasannya,[1] ia berpindah ke wilayah yang berada dibawah kekuasaan Dinasti Tang China. Ia menjabat sebagai seorang jenderal Tang dan kepala kegubernuran Iran. Kebanyakan informasi yang diketahui dari Peroz tertulis dalam Kitab Tua Tang dan Kitab Baru Tang.
Kehidupan
Pangeran Peroz lahir pada 636,[2] dan masih berumur sangat muda pada masa pemerintahan ayahnya Kaisar Yazdegerd III dan tidak pernah mendapatkan kekuasaan kekaisaran Sasaniyyah. Setelah penaklukan Islam atas Iran, Peroz dan keluara kekaisaran-nya melarikan diri ke Pegunungan Pamir yang saat ini berada di Tajikistan dan datang ke Tang China, yang sangat mendukung Sasaniyyah.
Menurut Kitab Tua Tang, Peroz meminta bantuan militer dari Tang China untuk melawan bangsa Arab pada 661. Dewan Tang membentuk Wilayah Komando Persia (波斯都督府) yang sekarang berada di Zaranj, Afghanistan, dengan Peroz sebagai ketua komandan-nya. Antara 670 dan 674, Peroz secara pribadi datang ke dewan Tang dan diberi gelar Yòuwǔwèi Jīangjūn (右武衛將軍,). Dewan kekaisaran mempersilahkan para pengungsi Sasaniyyah yang melarikan diri dari penaklukan Arab untuk singgah di China. Kaisar China pada waktu itu adalah Kaisar Gaozong dari Tang.
Pada 678, deputi sekretaris negara untuk personel (吏部侍郎) dari dewan Tang, Pei Xingjian (裴行儉), meminta agar Peroz kembali ke Persia. Pei Xingjian menempatkannya di Suiye (sekarang dekat Tokmok, Kyrgyzstan) sebelum dipulangkan, sementara Peroz dipaksa menjalani lebih dari 20 tahun di Tuhuoluo (吐火羅; sepertinya Bactra atau Tokharistan) dengan sekitar ribuan pengikutnya. Pada 708, Peroz datang kembali ke dewan Tang dan diberi gelar Zuoweiwei Jiangjun (左威衛將軍).[3]
Referensi
|
---|
|
§ perampas kekuasaan atau pengklaim rival |