Sebelum merompak MT Orkim Harmony, tanker lainnya yang bernamaMT Orkim Victory dirompak oleh delapan perompak indonesia yang bersenjatakan dua alat tembak dan parang pada 4 Juni di Laut China Selatan. Para pembajak mendapati tanker tersebut di sekitar 12.2 mil nautikal dari lepas pantai Pulau Aur dimana mereka mempompa minyaknya ke dalam tanker lainnya sebelum membebaskan Orkim Victory. Para perompak merusak seluruh alat komunikasi. Seluruh perompak melarikan diri.[13][14]
Perompakan
Komunikasi dengan tanker MT Orkim Harmony hilang pada 11 Juni pada pukul 08:54 p.m. WSM (UTC+08:00) pada saat perjalanannya dari Malaka ke Pelabuhan Kuantan di perairan Tanjung Sedili, Kota Tinggi, Johor di 2°8.90′N104°27.30′E / 2.14833°N 104.45500°E / 2.14833; 104.45500.[3][15] pada saat pembajakan, para kru yang berjumlah 22 orang yang berada di tanker tersebut meliputi 16 orang warga negara Malaysia, lima orang warga negara Indonesia dan satu orang warga negara Myanmar.[16] Tanker tersebut mengangkut 6,000 ton metrik petrol yang seharga sekitar 21 juta ringgit (US$5.6 juta).[16] Seluruh delapan perompak bersenjatakan pistol dan parang.[3][9]