Permaisuri Soheon (Hangul: 소헌왕후 심씨; 20 Oktober 1395 – 28 April 1446),[i][b] dari klan Sim Cheongsong, merupakan istri sekaligus permaisuri Yi Do, Raja Sejong, serta ibu Yi Hyang, Raja Munjong dan Yi Yu, Raja Sejo. Ia menjadi permaisuri Joseon pada tahun 1418 dan menyandang gelar Permaisuri Gong (공비) hingga ia wafat pada tahun 1446.
Biografi
Kehidupan awal
Nona Sim lahir pada tanggal 20 Oktober 1395, tahun keempat pemerintahan Raja Taejo dari Joseon dari pasangan Sim On [en] dan Nyonya Ahn dari klan Ahn Sunheung. Pamannya, Sim Jong, Pangeran Cheongwon [ko], menikahi putri Raja Taejo yang bernama Putri Gyeongseon.
Pernikahan
Pada tahun 1408, saat berusia 13 tahun, Nona Sim menikah dengan putra Raja Taejong yang bernama Yi Do, Pangeran Chungyeong[1] dan menyandang gelar "Putri Gyeongsuk" (경숙옹주; 敬淑翁主) setelahnya.[2] Pada tahun 1417, Putri Gyeongsuk dianugerahi gelar tambahan, yaitu "Nyonya Samhanguk" (삼한국대부인; 三韓國大夫人).[3]
Permaisuri Joseon
Pada tahun 1418, Putri Gyeongsuk dianugerahi gelar "Putri Mahkota Gyeong" (경빈; 敬嬪) ketika Pangeran Agung Chungyeong ditunjuk menjadi putra mahkota.[4] Setelah suaminya diangkat menjadi raja pada tanggal 18 September 1418, Putri Mahkota Gyeong pun dianugerahi gelar "Permaisuri Gong" (공비; 恭妃; Gongbi, yang berarti Permaisuri yang Santun).[5]
Orang tua Permaisuri Gong pun mendapatkan gelar kebangsawanan setelahnya; ibunya diberi gelar "Nyonya Samhanguk" (삼한국대부인) dan ayahnya diberi gelar "Pangeran Cheongcheon" (청천부원군).[6]
Sama halnya dengan pendahulu sekaligus ibu mertuanya, Ibu Suri Hudeok, Permaisuri Gong juga harus rela kehilangan keluarganya karena Taejong merasa terganggu dengan pengaruh keluarganya. Ayahnya berpulang pada tahun 1419,[7] menyusul pamannya, Sim Jeong, yang telah dihukum mati terlebih dahulu pada tahun sebelumnya. Akibatnya, ibu Permaisuri Gong beserta sanak saudaranya yang masih hidup diturunkan pangkatnya menjadi budak. Pada tahun 1426, Sejong akhirnya memerintahkan agar ibu mertua dan keluarganya yang lain meninggalkan Cheonan, seraya memulihkan posisi dan jabatan mereka sebelumnya.[8]
Karena sang ayah dicap sebagai pengkhianat, sempat muncul pembicaraan untuk mencopot posisi Permaisuri Gong, namun pembicaraan tersebut akhirnya lenyap begitu saja. Kabarnya, Raja Taejong-lah yang berusaha mengakhiri perdebatan itu dan kemudian berkata kepada menantunya agar tidak perlu merasa khawatir.[9]
Pada tahun 1432, gelarnya berubah dari Gongbi (공비) menjadi Wangbi (왕비), setelah sistem pemberian gelar kepada permaisuri dan putri mahkota yang diterapkan sejak awal berdirinya kerajaan, dihapuskan.[10]
Kematian
Pada tanggal 14 April 1446, Permaisuri Gong menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 50 tahun di kediaman putranya, Pangeran Agung Suyang.[11] Raja Sejong berpulang dua tahun kemudian pada usia 52 tahun. Mereka dimakamkan bersama di Yeongneung, Yeoju.
Keluarga
Orang tua
Ayah − Sim On [en] (심온; 沈溫; 1375 – 20 Januari 1419)
Ibu − Nyonya Samhanguk dari klan Ahn Sunheung (삼한국대부인 순흥 안씨; 三韓國大夫人 順興 安氏; 1373–1444)
Ibu tiri - Nyonya Park (박씨; 朴氏; 1379–?)
Saudara-saudari
Adik perempuan − Nyonya Sim dari klan Sim Cheongsong (청송 심씨; 1397–1458)
Adik laki-laki − Sim Jun (심준; 沈濬; 1398–1448)
Adik perempuan − Nona Sim dari klan Sim Cheongsong (청송 심씨; 1400–?)
^소헌왕후 [昭憲王后]: 세종의 비, 시련을 딛고 성군의 아내가 되다 [Permaisuri Soheon: Permaisuri Sejong, melalui berbagai cobaan dan menjadi istri raja yang bijaksana]. 우리역자네 [History Net] (dalam bahasa Korea). National Institute of Korean History. Diakses tanggal 29 Oktober 2024.